Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Bisnis Properti Juga Harus Perhatikan Sisi Supply

Pemerintah telah memberikan stimulus untuk bisnis properti dari sisi permintaan dalam hal ini terkait dengan fasilitas KPR, tetapi pengamat menilai hal itu belum cukup, karena dari sisi pasokan juga memerlukan stimulus.
Ilustrasi pembangunan proyek perumahan./Antara/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi pembangunan proyek perumahan./Antara/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk menggerakkan sektor properti tidak hanya pemberian stimulus demand, namun dibutuhkan stimulus di sisi supply.

Founder Panangian school of Property Panangian Simanungkalit mengatakan kondisi pengembang saat ini mengalami tekanan.

Selain stimulus untuk demand, dibutuhkan pula stimulus supply. Adapun stimulus supply yang dibutuhkan ini berupa pemangkasan waktu dalam pengajuan izin beserta biayanya.

"Lalu juga pajak lebih rendah untuk pengembang," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (5/10/2020).

Menurutnya, di tengah situasi seperti ini, biaya perizinan pengambang yang tetap dikenakan atau tidak dikurangi serta lama waktu pengajuan perizinan ini sangat tak mendukung para pengembang. Padahal, sektor properti ini dapat mendorong perekonomian.

"Jadi, jangan hanya sisi demand saja tetap sisi supply juga diberikan stimulus," tuturnya.

Dia menilai saat ini suku bunga kredit perbankan baik itu kredit perumahan rakyat (KPR) dan juga kredit konstruksi masih cukup tinggi.

Panangian melihat hal tersebut tidak berjalan beriringan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang mengalami penurunan cepat. "Suku bunga KPR saat ini masih tinggi, sehingga juga memberatkan konsumen," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper