Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Penetrasi EBT, ESDM Dorong Pengembangan Smart Grid

Pengembangan smart grid bermanfaat untuk meningkatkan integrasi energi terbarukan skala besar di sistem ketenagalistrikan.
Energi terbarukan/bumn.go.id
Energi terbarukan/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong pengembangan smart grid guna mendukung peningkatan penetrasi pembangkit energi terbarukan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa pengembangan smart grid bermanfaat untuk meningkatkan integrasi energi terbarukan skala besar di sistem ketenagalistrikan. Hal ini juga dimaksudkan sebagai upaya pemenuhan target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

"Kami juga rencanakan penambahan smart grid dalam hal pemenuhan target bauran EBT dalam sistem ketenagalistrikan. Pemasangan smart grid telah diamanatkan oleh Perpres Nomor 18 Tahun 2020 merupakan salah satu solusi yang harus diterapkan," ujar Arifin dalam International Conference on Technology and Policy in Electric Power & Energy secara virtual, Rabu (23/9/2020).

Smart grid adalah sistem jaringan tenaga listrik yang dilengkapi dengan teknologi informasi dan teknologi digital yang dapat memungkinkan sistem pengaturan tenaga listrik secara efisien, menyediakan keandalan pasokan tenaga listrik yang tinggi, pemanfaatan sumber energi terbarukan dan memungkinkan partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik.

Manfaat pengembangan smart grid lainnya adalah penyaluran tenaga listrik lebih efisien, pemulihan gangguan lebih cepat, penurunan biaya operasi dan pengelolaan bagi perusahaan listrik dan pada akhirnya dapat menurunkan tarif listrik, mengendalikan beban puncak yang dapat membantu menurunkan tarif listrik, peningkatan integrasi pembangkit listrik milik konsumen, dan peningkatan keamanan sistem tenaga listrik.

Arifin memaparkan bahwa pengembangan tahap pertama smart grid di Pulau Jawa telah dilaksanakan antara lain, di Jakarta, yakni Digital Substation Sepatan II, Digital Substation Teluk Naga II, Realibility Efficiency Optimization Center, Platform E-mobility Electric Vehicle Charging Station, dan Advance Metering Infrastructure. Kemudian di Surabaya, yakni Remote Engineering, Monitoring, Diagnostic & Optimization Centre.

Adapun, pengembangan smart micro grid di luar Pulau Jawa telah dilaksanakan di Selayar, Tahuna, Medang, Semau, Bali Eco Smart Grid-Lora, Smart Micro Grid-Sumba Green Island.

"Tentu saja seluruh program ini akan terus berkelanjutan sehingga Indonesia bisa menghasilkan target elektrifikasi yang sempurna, yang dapat dinikmati masyarakat," kata Menteri ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper