Bisnis.com, JAKARTA — General Electric mengumumkan rencananya untuk angkat kaki dari bisnis proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Selasa (22/9/2020), anak usahanya, GE Steam Power, akan berkoordinasi dengan pihak pelanggan untuk mencapai komitmen baru tersebut dan kemungkinan perusahaan akan melakukan divestasi, penutupan lokasi, dan pertimbangan lainnya yang sesuai mengingat saham anak usaha juga dimiliki publik.
Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut akan terus fokus dan berinvestasi dalam bisnis energi terbarukan dan pembangkit listrik, bekerja membuat listrik lebih terjangkau, andal, mudah diakses, dan berkelanjutan.
Baca Juga
GE Steam Power akan terus mengirim turbin untuk pasar nuklir dan tetap memberi layanan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan batu bara yang ada.
Russell Stokes, Wakil Presiden Senior GE dan Presiden & CEO GE Power Portfolio, mengatakan bahwa dengan transformasi berkelanjutan GE, perusahaan berfokus pada bisnis pembangkit listrik yang memiliki keekonomian yang menarik dan bertumbuh.
"Saat kami ingin keluar dari pasar pembangkit tenaga batu bara baru kami akan terus mendukung pelanggan kami, membantu mereka untuk menjaga pabrik mereka tetap berjalan dengan cara yang hemat biaya dan efisien dengan teknologi dan keahlian layanan terbaik di kelasnya,” ujar Russel.