Bisnis.com, JAKARTA - General Electric (GE) bakal menjadikan fasilitas reparasi peralatan dan komponen pembangkit listrik di Bandung sebagai bengkel pusat untuk perbaikan dan suku cadang berskala global.
Handry Satriago, CEO GE Indonesia, mengatakan pihaknya melalui PT GE Nusantara Turbin Services, anak usaha yang dikembangkan bersama salah satu BUMN, telah mengembangkan fasilitas tersebut sejak dekade 90-an.
Namun, dia mengatakan baru dua tahun terakhir fasilitas tersebut berkembang pesat dengan mengadopsi teknologi terbaru dengan layanan yang kian efisien. Menurutnya, bengkel tersebut nantinya akan mereparasi pembangkit listrik dari seluruh dunia, khususnya untuk kelas E dan B.
"Bengkel ini akan kami jadikan center of excellence teknologi kelas E dan B," ujarnya, Rabu (27/11/2019).
Handry menjelaskan mayoritas pembangkit listrik dengan daya gas turbin di Indonesia tergolong tipe E dan B. Pembangkit listrik gas turbin tipe B menghasilkan daya sekitar 40 mega watt (MW), sedangkan kelas E dengan daya mencapai 120 MW.
Kendati demikian, dia menyatakan bahwa fasilitas itu juga akan menyasar pasar ekspor dengan mereparasi pembangkit listrik dari berbagai penjuru dunia. Layanan itu sudah dijalankan dengan mereparasi pembangkit listrik dari luar negeri, khususnya dari Amerika Serikat.
Pihaknya akan terus memperluas ekspor layanan jasa tersebut. Apalagi, GE secara global memiliki pasar di 180 negara.
"Ini menjadi pusat teknologi [pembangkit listrik tipe] B dan E secara global. Sudah mulai ekspor jasa, tetapi kami akan perluas dan besarkan size-nya."
Adapun, pemusatan fasilitas reparasi itu sejalan dengan rencana GE Indonesia untuk menyasar sektor jasa setelah dalam beberapa tahun terakhir dominan mendukung pengembangan infrastruktur.