Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Heritage dan Gedung Chairul Saleh menjadi pemenang dalam lomba gedung hemat energi dalam helatan Asean Energy Awards 2020.
Dua gedung tersebut, tergolong bangunan bersejarah yang telah direnovasi oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM.
Gedung Heritage, tempat Menteri ESDM Arifin Tasrif berkantor, merupakan gedung bersejarah yang telah direnovasi pada 2016 dan ditransformasi menjadi Near-Zero Energy Building.
Sejak 2017 bangunan tersebut telah terpasang 441 panel surya dengan total kapasitas 86 kWp atau setara dengan 44,2 persen dari total kapasitas listrik terpasang.
Sistem energi terbarukan tersebut mampu menghasilkan energi 70.080 kWh/tahun dan menghasilkan penghematan hingga US$7.008 per tahunnya.
Baca Juga
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan Gedung Heritage dinobatkan sebagai 1st runner-up pada kategori Small & Medium Green Building, sementara Gedung Chairul Saleh sebagai 2nd runner-up untuk kategori Small & Medium Energy Management in Building.
Adapun pengumuman dan penganugerahan pemenang akan dilakukan pada The 38th ASEAN Ministers on Energy Meeting di Da Nang, Vietnam, November 2020 mendatang.
"Kami berharap gedung-gedung di lingkungan Kementerian ESDM dapat diikutsertakan secara bergantian pada ajang yang sama di tahun berikutnya," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/9/2020).
Ke depan, Kementerian ESDM akan menambahkan sistem energi terbarukan lainnya di Gedung Heritage dan ditargetkan menjadi Bangunan Nett Zero Energy pada 2024.
Selain itu, Gedung Heritage juga telah didesain dengan konsep Green & Healthy Building, dengan geometri bangunan menghadap Utara-Selatan, memanfaatkan pencahayaan alami, menyediakan bukaan ventilasi di sekeliling bangunan, dan juga dikelilingi dengan 28 jenis pepohonan yang berfungsi melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengurangi pencemaran udara.
Sementara itu, Gedung Chairul Saleh, atau Gedung Kantor Sekretariat Jenderal juga telah mengimplementasikan Program Manajemen Energi sejak 2016.
Program tersebut dilakukan sebagai komitmen dalam meningkatkan penghematan energi pada tiap tahunnya dengan besar penghematan ditetapkan berdasarkan baseline pada konsumsi energi di tahun 2016.
Upaya penghematan energi dilakukan dengan memasang energi terbarukan berupa panel surya dengan kapasitas 34 kWp pada 2017. Upaya tersebut menghasilkan penghematan energi hingga 81.156 kWh atau 5,39 persen dari konsumsi energi tahun sebelumnya.
Pada 2018 hingga 2019, program penghematan energi difokuskan pada pola operasional bangunan yang didasarkan pada Green Operation & Maintenance.
Program tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian pengelola bangunan dalam mengoperasikan dan memelihara bangunan, serta melibatkan karyawan dalam aktivitas penghematan energi.
Pada 2018, Gedung Chairul Saleh memperoleh penghematan energi hingga 308.029 kWh atau 20,5 persen dari konsumsi energi 2016.