Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja yang jadi andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berjalan empat bulan lebih. Sejak dibuka pertama kali pada Sabtu, 11 April 2020, sampai hari ini sudah ada lima gelombang pendaftaran.
“Jumlah penerima Kartu Prakerja gelombang 1 sampai 5 sudah mencapai 2,28 juta,” kata Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu, Sabtu (29/8/2020).
Terakhir, gelombang 5 resmi ditutup pada pagi tadi, pukul 08.00 WIB. Sehingga, jumlah 2,28 juta penerima atau peserta ini sudah mencapai 40,7 persen dari kuota yang disiapkan pemerintah, yaitu 5,6 juta peserta.
Jumlah peserta ini akan terus bertambah karena saat ini, pendaftaran gelombang 6 sedang berjalan. Gelombang 6 dibuka pada Kamis, 27 Agustus 2020. Kuotanya 800 ribu orang.
Untuk menjalankan program ini, pemerintah mengucurkan uang tak kurang dari Rp20 triliun. Selanjutnya, masing-masing peserta mendapatkan uang Rp3,55 juta. Peruntukan awal adalah untuk biaya pelatihan (Rp1 juta).
Sisanya adalah dana insentif sebesar Rp2,55 juta. Pertama, insentif pelatihan Rp600 ribu selama empat bulan (Rp2,4 juta). Kedua, insentif pengisian survei Rp50 ribu untuk 3 kali survei (Rp150 ribu).
Baca Juga
Louisa belum bisa menjelaskan berapa besar anggaran yang sudah dikeluarkan dari total Rp20 triliun ini, untuk 2,28 juta peserta tersebut. “Angka-angka ini saya butuh waktu karena bergerak sangat cepat,” ujarnya.
Adappun, untuk biaya pelatihan, angkanya sebesar Rp2,28 triliun, yakni didapat dari biaya pelatihan Rp1 juta dikali jumlah peserta. Sementara itu, dana insentif Rp2,55 juta per orang ini yang bergerak terus. “Setiap hari ada yang menyelesaikan pelatihan pertama mereka,” kata Louisa.
Selanjutnya yaitu tahap evaluasi. Louisa mengatakan manajemen pelaksana terus memantau perkembangan para alumni dari program ini. Terutama, mereka yang sudah mendapatkan seluruh pelatihan dan dana insentif, dengan total Rp3,55 juta per orang tersebut.
Louisa mengatakan ada alumni yang sudah menjadi wirausaha dalam berbagai bidang. Ada juga yang sudah mendapatkan pekerjaan. Tapi, belum ada akumulasi data sementara mengenai para alumni ini.
Louisa juga belum bisa menjelaskan, apakah untuk alumni Kartu Prakerja yang menjadi wirausaha, sudah tercatat sebagai calon penerima bantuan produktif Rp2,4 juta dari Jokowi. Bantuan ini diberikan Jokowi untuk 12 juta UMKM secara cuma-cuma, termasuk yang baru memulai usaha.
Saat ini, Louisa menyebut data para alumni ini sedang dikumpulkan. Manajemen pelaksana berkoordinasi dengan lembaga pelatihan juga. Sudah ada beberapa nama, dan itu yang sedang diverifikasi dan didokumentasikan. “Kami update lagi nanti kalau data yang kami punya sudah terverifikasi,” ujar Louisa.