Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyebutkan bahwa pelepasan hak partisipasi dalam proyek Blok Masela akan memakan waktu lebih kurang 18 bulan.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Shell Upstream Overseas Ltd. tengah melakukan pembukaan data untuk proses pelepasan saham sebesar 35 persen pada proyek Blok Masela.
“Mengenai pembukaan data dan mudah-mudahan seperti yang disampaikan Shell, divestasi butuh waktu 18 bulan,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (24/8/2020).
Dwi mengungkapkan bahwa dalam rencana divestasi oleh Shell, proses pembukaan data telah diajukan dan telah mendapatkan persetujuan oleh Dirjen Migas dan BKPM.
Namun, Shell masih berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut selama masih menggenggam kepemilikan saham pada proyek itu.
“Shell dalam suratnya selama dalam konsorsium Shell akan dukung proyek ini,” ungkapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengungkapkan bahwa terdapat 32 calon mitra yang sedang dalam proses pembukaan data untuk proyek Masela.
Ego belum membeberkan secara terperinci perusahaan-perusahaan yang sedang melakukan pendekatan. Namun, perusahaan yang akan masuk dipastikan adalah perusahaan besar.
"Kami tidak tahu apakah dalam dan luar negeri, cuma kalau kita bicara 32 ngertilah. Artinya kalaupun ada yang dalam negeri mungkin berapa buah. Siapa yang besar-besar Pertamina, Medco," jelasnya.