Bisnis.com, JAKARTA - Perguruan tinggi perlu berkontribusi mendorong pengembangan industri nasional melalui penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan visi jangka panjang Indonesia pada 2045 adalah menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi (high income) ketika merayakan 100 tahun kemerdekaan.
"Perlu perubahan paradigma dari semua lini untuk menjadi 'innovation based economy' (negara yang berbasis inovasi),” kata Menristek, Jumat (7/8/2020).
Menurutnya, sektor industri manufaktur tetap menjadi yang terdepan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Di dalam pengembangan industri manufaktur diperlukan terobosan untuk peningkatan daya saing yang berbasis inovasi.
Dengan menekankan program-program kebijakan dan instrumen kebijakan seperti dana-dana insentif Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/BRIN dalam lima tahun ke depan akan mengarah pada implementasi "triple helix" (akademisi, bisnis dan pemerintah).
Contoh sinergi "triple helix" dalam pencegahan Covid-19 yang telah dilakukan adalah melibatkan konsorsium riset dan inovasi antara lain dari berbagai lembaga penelitian non kementerian (LPNK), perguruan tinggi, industri, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, dan pihak swasta yang bersinergi bersama dalam arahan Kemenristek/BRIN.
Dengan begitu, dalam waktu cepat dapat menghasilkan sejumlah produk inovasi seperti antara lain PCR test kit, rapid test, autonomous UVC mobile robot, convalescence serum, sistem artificial intellegence untuk deteksi Covid-19, imunomodulator, Mobile Lab BSL-2, ventilator, dan powered air purifying respirator.