Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan menggenjot belanja pemerintah baik yang terkait dengan pemulihan ekonomi maupun belanja reguler untuk memulihkan ekonomi dari ancaman resesi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan mengatakan untuk mengejar gap pertumbuhan, pemerintah perlu membelanjakan duit minimal sebesar Rp800 triliun pada setiap kuartal.
"Ini tentu dalam beberapa sektor, jadi dengan adanya belanja dalam bentuk bantuan sosial maupun cash daya beli bisa terungkit," kata Airlangga, Rabu (5/8/2020).
Airlangga menuturkan bahwa peningkatan daya beli menjadi kunci pemulihan ekonomi. Apalagi, daya beli (konsumsi) menjadi motor paling besar yang menggerakan perekonomian.
Dengan pulihnya daya beli, gap pertumbuhan yang negatif pada kuartal II/2020 bisa dikejar. Sehingga, harapannya pada kuartal III/2020 ekonomi bisa recovery dan perekonomian berangsur membaik.
"Tren inilah yang sedang dikejar oleh pemerintah," jelasnya.
Baca Juga
Airlangga sendiri cukup optimis, berbagai langkah yang dilakukan pemerintah bisa berjalan optimal. Apalagi, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran ratusan triliun untuk pemulihan ekonomi.