Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, KAI Daop 6: Operasional KA Prameks Ditambah

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta meningkatkan operasional KA Prameks dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM
Kereta Api Prameks melintas di perlintasan kereta api Purwosari, Solo, Senin (20/4/2020). BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta menambah operasional kereta api (KA) lokal Prambanan Ekspres (Prameks) pasca pemberlakuan normal baru.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan jika saat KLB untuk KA Prameks ini hanya melayani rute Solo-Yogyakarta, sejak tanggal 12 Juni operasionalnya hingga Kutoarjo. Meski demikian, hingga saat ini KAI masih tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saat masih KLB [kondisi luar biasa] hanya 4 KA lokal yang kami operasikan, saat ini menjadi 10 KA lokal," kata Eko, Senin (29/6/2020).

Dia menambahkan protokol kesehatan yang diterapkan antara lain menyediakan hand sanitizer, wastafel, dan para penumpang harus menggunakan masker. Adapun, khusus KA Jarak Jauh telah disediakan face shield untuk wajib dipakai.

Pihaknya menuturkan untuk saat ini batas maksimal okupansi KA lokal juga sudah ditingkatkan, yaitu dari maksimal 50 persen menjadi 70 persen dari total kapasitas. KA Prameks biasanya maksimal 150 persen, untuk saat ini yang diizinkan hanya 70 persen dan selalu penuh sesuai batas maksimal tersebut.

Selain KA lokal, lanjutnya, sejak penerapan normal baru sudah ada beberapa KA jarak jauh yang melintas dan berangkat dari Daop 6. Salah satunya yang berangkat dari Daop 6, yaitu KA Sri Tanjung dari Lempuyangan ke Banyuwangi.

"Yang melintas di Daop 6 di antaranya ada KA Kahuripan dari Blitar ke Kiara Condong, Bandung dan KA Ranggajati dari Cirebon ke Jember. Untuk yang berangkat dari Daop 6 selain Sri Tanjung ada KA Bengawan kelas ekonomi PSO dari Stasiun Purwosari ke Pasar Senen," katanya.

Eko menjelaskan untuk KA jarak jauh ini tingkat okupansinya baru sekitar 10 persen. Adapun, salah satu persyaratan untuk naik KA jarak jauh adalah menggunakan hasil tes cepat Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper