Bisnis.com, JAKARTA – Pasar perumahan Inggris telah bangkit kembali dari lockdown yang diterapkan untuk menekan penyebaran virus corona, tetapi kenaikan ini diperkirakan tidak bertahan lama.
Menurut laporan Zoopla Ltd. yang dirilis Rabu (24/6/2020), meningkatnya permintaan perumahan dan pasokan yang terbatas mendorong harga rumah naik 2,4 persen pada bulan Mei 2020 dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari kenaikan pada awal tahun.
Sementara itu, penjualan yang disepakati lebih tinggi daripada sebelum pemerintah memberlakukan lockdown untuk memperlambat wabah virus Corona, yang telah menjerumuskan Inggris ke dalam resesi dan membuat pemerintah membayar upah jutaan pekerja sektor swasta.
Harga diperkirakan terus tumbuh sebanyak 3 persen hingga kuartal ketiga sebelum kembali melandai menjelang akhir tahun karena dampak ekonomi dari virus Corona mulai terasa lebih dalam, dengan pengangguran diperkirakan akan meningkat dan perbankan memperketat persyaratan pembiayaan.
"Pertumbuhan harga rumah akan bertahan dalam waktu dekat, dan kami memperkirakan akan melandai di bulan-bulan terakhir tahun ini karena permintaan melemah," ungkap direktur penelitian Zoopla, Richard Donnell, seperti dikutip Bloomberg.
Zoopla memperkirakan berkurangnya kesediaan pemberi pinjaman untuk memberikan pembiayaan dengan plafon 90 persen dari harga rumah akan menekan permintaan rumah, khususnya di antara pembeli rumah pertama.
Baca Juga
Penyedia pinjaman rumah terbesar di Inggris, Nationwide Building Society, mengatakan mereka akan mensyaratkan deposit yang lebih tinggi dari pembeli rumah untuk melindungi dari penurunan nilai properti.