Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Ekonomi Bisa Terkoreksi Cukup Dalam, Ini Indikatornya

Salah satu indikatornya adalah sektor perdagangan yang menunjukkan adanya penurunan cukup tajam. Penjualan mobil, misalnya, realisasi pada kuartal 1/2020  hanya terkontraksi 4,5 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/2/2019). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai dampak Covid-19 cukup masif sehingga mampu menekan ekonomi ke arah kontraksi.

Jika melihat data Trading Economics, ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh di minus 4,8 persen. Bahkan, ada institusi yang memproyeksikan di angka minus 7 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa untuk melihat kedalaman kontraksi ekonomi itu terjadi, BPS telah memberikan sejumlah sinyal apa yang terjadi di perekonomian di kuartal 1/2020.

"Enam sektor melambat, khusus pertanian ada pergeseran puncak panen raya. Produksi padi di kuartal II/2020 akan naik dan diharapkan bisa menahan laju kontraksi," kata Suhariyanto, Senin (22/6/2020).

Namun demikian, indikator-indikator perdagangan lainnya juga menunjukkan adanya penurunan cukup tajam. Penjualan mobil, misalnya, realisasi pada kuartal 1/2020  hanya terkontraksi 4,5 persen. Adapun, pada bulan April - Mei ini sudah turun 93,2 persen.

Sementara itu, penjualan motor turun 17,25 persen pada kuartal 1/2020 merepresentasikan pengeluaran masyarakat menengah ke bawah. Sementara April turun sekitar 79 persen.

Namun yang patut diwaspadai adalah penurunan impor bahan baku, pada April - Mei 2020, impor bahan baku turun 30,63 persen. Sedangkan, PMI manufaktur Indonesia - meski ada kenaikan sedikit di bulan Mei - tapi masih tidak sesuai ekspektasi.

"Jauh sekali dari yang kita harapkan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper