Bisnis.com, JAKARTA - Selama masa pandemi Covid-19, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. menyalurkan gas ke sebanyak 32 pelanggan industri baru dengan total volume sebanyak 1,7 juta meter kubik per bulan.
Direktur Komersial PGN Faris Aziz mengungkapkan, sepanjang tahun ini, PGN telah menyalurkan gas bumi untuk 32 pelanggan baru di sektor komersial dan industri strategis dan umum.
Secara total, volume gas bumi yang disalurkan sebanyak 1,7 juta m³/ bulan dan melayani sektor industri chemical, fabricated metal, tekstil, besi baja, semen, makanan dan minuman, CNG Trading serta industri komersial seperti hotel, restoran dan jasa laundry.
Faris menambahkan, sejalan dengan salah satu program kerja subholding gas dalam melayani sektor Retail dan Industri secara optimal, PGN berkomitmen untuk memberikan layanan gas bumi yang terjamin untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satunya melalui pelayanan gas bumi untuk sektor komersial, industri strategis dan industri umum.
“Merebaknya pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan pada operasional dan bisnis PGN, tapi kami tetap komitmen untuk terus melayani kebutuhan gas bumi dan meneruskan pembangunan infrastruktur termasuk layanan konsumen," ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga
Adapun, pemetaan dan peninjauan calon-calon pelanggan PGN terus dilakukan, dengan menerapkan SOP protokol Covid-19. PGN tetap berusaha untuk menjangkau wilayah-wilayah ekonomi baru yang memiliki potensi ekonomi yang baik, termasuk menjaga pertumbuhan infrastruktur gas bumi.
Selain disalurkan melalui jaringan pipa, PGN terus berusaha menjangkau wilayah baru dengan layanan infrastruktur non pipa dalam bentuk CNG dan LNG melalui layanan terintegrasi PGN grup termasuk Pertagas.
Faris menjelaskan, wilayah yang belum terjangkau pipa gas PGN dapat dipenuhi dan dibackup dengan Gaslink truck dan ISO Tank LNG.
Gaslink menjadi salah satu solusi yang ditawarkan PGN guna mendukung pemerintah dalam memperluas cakupan distribusi dan utilisasi gas bumi di sektor gas bumi dan komersial tanpa bergantung pada ketersediaan infrastruktur pipa.
Gas disalurkan mengunakan Gas Transport Module (GTM) atau GaslinkTruck yaitu kendaraan pembawa gas bumi dengan moda CNG.
Selain itu, melalui PT Pertagas Niaga, PGN menyuplai kebutuhan energi gas bagi industri menggunakan infrastruktur ISO tank LNG yang wilayahnya belum tersambung dengan jaringan pipa gas.
Layanan ISO Tank juga merupakan bentuk inovasi dan sinergi antara PGN dan PT Pertagas sebagai Subholding gas.
Saat ini PT Pertagas telah melayani kebutuhan energi gas pada industri di Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan, serta industri perhotelan di Jawa Barat dan Bali.
“Pemakaian gas pada tiap-tiap industri berbeda. Tak semuanya berskala besar dan butuh flesiblitas dan kecepatan layanan. Dengan jangkauan dan pemanfaatan infrastruktur gas bumi non pipa maka semakin banyak manfaat yang didapatkan pelanggan khususnya untuk efisiensi, sekaligus dapat memperkuat pondasi bisnis PGN yang berkelanjutan dalam rangka pemerataan layanan” tambah Faris.
Gaslink hadir sebagai sumber energi yang lebih ekonomis dengan kemudahan akses. Tersedia dalam berbagai kapasitas GTM mulai dari 200 m3 hingga 5.000 m3 CNG. Dengan menggunakan GasLink dari PGN, masyarakat dapat menghemat biaya produksi sekitar 30%. Hal ini membuat daya beli pengguna energi sektor industri dan komersial kian bertambah.
“Berangkat dari karakteristik industri yang berbeda-beda, PGN memberikan pelayanan gas bumi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasi pemanfaatan gas bumi pelanggan. Selama ini, pemakaian gas bumi pelanggan komersial industri PGN mulai 1000 m3 per bulan,” ungkap Faris.
Faris juga mengatakan bahwa tren penggunaan gas bumi pada sektor komersial dan industri dari tahun ke tahun terus meningkat.
Secara umum, bukan hanya industri yang produksinya dalam skala besar, tapi juga usaha-usaha komersial kecil maupun menengah dapat memakai gas bumi sebagai sumber energi.
Dalam hal tersebut, diharapkan gas bumi dapat berkontribusi secara nyata bagi kemajuan sektor ekonomi masyarakat, tentunya juga akan memberikan dampak multiplier effect seperti pulihnya geliat ekonomi UMKM, pertumbuhan ekonomi lokal dan wilayah baru serta penyerapan tenaga kerja.