Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Driver Ojol Optimistis Bisa Angkut Penumpang Lagi

Pengemudi ojek online (ojol) optimistis dapat kembali mengangkut penumpang di fase kenormalan baru (new normal).
Petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19 kepada pengemudi ojek online di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19 kepada pengemudi ojek online di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pengemudi ojek online (ojol) optimistis dapat kembali mengangkut penumpang di fase kenormalan baru (new normal) nanti setelah adanya pengetatan protokol kesehatan seperti penggunaan penyekat plastik hingga penumpang membawa helm sendiri.

Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono optimistis ojol dapat kembali mengangkut penumpang setelah kebijakan PSBB di sejumlah wilayah termasuk Jabodetabek melarang ojol mengangkut penumpang demi mencegah penularan virus Covid-19.

"Kami harus optimistis bisa narik penumpang lagi, karena semua standar protokol kesehatan sudah kami siapkan," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (4/6/2020).

Maklum saja, pandemi Covid-19 telah memukul semua lini kehidupan dan kegiatan masyarakat Indonesia, termasuk juga pada profesi ojek online. Pendapatan pengemudi ojol menurun drastis antara 70 - 90 persen.

Pada Selasa (2/6/2020) lalu, dia menyebut pihaknya telah bertemu dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar ojol dapat kembali mengangkut penumpang di fase kenormalan baru ini.

Garda menawarkan opsi penggunaan penyekat plastik yang digunakan oleh pengemudi dan membatasi jarak antara pengemudi dan penumpang ojol. Menurutnya, Kemenhub menilai langkah tersebut inovatif dan bisa menjadi salah satu acuan protokol kesehatan dalam mengendarai sepeda motor dengan membawa penumpang.

Pada awal Maret 2020, Garda telah menerbitkan protokol kesehatan standar bagi para pengemudi dan imbauan agar penumpang membawa helm sendiri sebagai salah satu protokol kesehatan yang diterbitkan oleh Garda. Guna memasuki fase baru pandemi Covid-19 Garda juga tengah siapkan dan diterapkannya basic hygiene bagi para pengemudi ojol maupun pengguna jasa ojol, sebagai penguatan protokol kesehatan sebagai preventif.

Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menuturkan pihaknya belum memiliki protokol khusus bagi ojol agar dapat kembali mengangkut penumpang di masa new normal.

Namun, pihaknya tengah menyiapkan skema dan protokol khusus yang dapat digunakan ojek agar dapat kembali mencari nafkah secara penuh dari aktivitas mengangkut penumpang, mengantar barang, serta mengantar makanan.

Sempat muncul isu di fase new normal nanti kebijakan ojol dapat mengangkut penumpang dikembalikan ke pemerintah daerah masing-masing. Namun, Budi menampik isu tersebut.

"Belum [ada keputusan], saya presentasi dahulu [opsi-opsi skemanya] ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi," imbuhnya.

Salah satu bahasan protokol baru yang santer saat menggunakan ojol di new normal nanti yakni diharuskannya penumpang membawa helm sendiri, memakai sarung tangan, memakai baju lengan panjang, memakai masker, membawa tisu basah dan hand sanitizer sementara driver menggunakan masker, dan membawa disinfektan mandiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper