Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mohon Bersabar, Protokol New Normal Ojek Online Belum Ada

Gojek mengaku belum memiliki protokol new normal bagi mitra ojek online (ojol) guna mencegah penyebaran Covid-19.
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Gojek mengaku belum memiliki protokol new normal bagi mitra ojek online (ojol) agar dapat kembali mengangkut penumpang setelah sejumlah wilayah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) melarang pengangkutan penumpang guna mencegah penyebaran Covid-19.

Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menuturkan baha penyekatan antara pengemudi dan penumpang menggunakan kaca berbahan plastik baru dilakukan di layanan Go-Car atau taksi online, sementara layanan Go-Ride atau ojol belum menerapkan protokol tersebut.

"Saat ini, ribuan armada kami juga telah dilengkapi sekat pembatas antara mitra driver dan penumpang. Jumlah ini akan terus bertambah ke depannya," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (4/6/2020).

Lebih lanjut, ujarnya, Gojek masih memperhatikan kebijakan lanjutan dari pemerintah terkait kenormalan baru yang akan diterapkan pasca PSBB di sejumlah daerah berakhir.

"Kami akan senantiasa mendukung upaya pemerintah terkait pelaksanaan new normal dan saat ini tengah berkoordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait solusi transportasi yang berkesinambungan dalam protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.

Dia menyebut sejak masa awal pandemi Covid-19, Gojek selalu adaptif dengan menyesuaikan layanan untuk dapat selalu menjadi andalan masyarakat dan mitranya di masa pandemi ini. Guna mengantisipasi skenario new normal agar mitra pengemudi serta penumpang tetap aman dan saling melindungi, Gojek telah menetapkan berbagai prosedur dan mendorong rangkaian upaya untuk diterapkan di layanan transportasi kami baik Go-Ride maupun Go-Car.

Protokol yang saat ini berjalan yakni mewajibkan mitra pengemudi untuk menggunakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer sebagai syarat untuk menjalankan order, sesuai dengan peraturan pemerintah. Dari berbagai protokol dan edukasi kesehatan yang telah Gojek lakukan melalui berbagai jalur, mitra driver memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas standar dan protokol kesehatan untuk memastikan keamanan diri mereka dan layanan yang mereka jalani.

Gojek jelasnya, mendirikan 130 Posko Aman Bersama Gojek di 16 kota. Posko ini menyediakan 3 layanan bagi seluruh mitra driver pengecekan suhu tubuh, pembagian healthy kit (masker dan hand sanitizer) dan penyemprotan disinfektan baik ke motor ataupun mobil yang dipergunakan oleh mitra.

"Kami menambah fitur informasi kesehatan mitra di aplikasi Gojek. Pelanggan dapat mengetahui suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mitra driver melalui aplikasi Gojek," paparnya.

Fitur ini tidak hanya membantu para pengguna layanan Gojek untuk merasa aman dan memastikan layanan mereka memenuhi standar kesehatan dan higienis, tetapi juga membantu para mitra driver Gojek untuk bisa bekerja dengan tenang. Nila mengklaim Gojek merupakan layanan on-demand pertama di Indonesia yang meluncurkan fitur ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper