Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia: Pelemahan Ekonomi, Indonesia Bisa Cetak 9,6 Juta Orang Miskin Baru

Bank Dunia (The World Bank) memprediksi penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menyebabkan tingkat kemiskinan naik hingga 3,6 persen atau sekitar 9,6 juta orang tambahan.
Peserta berdiri di dekat logo Dana Moneter Internasional (IMF) dalam rangkaian Pertemuan IMF - World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Reuters-Johannes P. Christo
Peserta berdiri di dekat logo Dana Moneter Internasional (IMF) dalam rangkaian Pertemuan IMF - World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Reuters-Johannes P. Christo

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia (The World Bank) memprediksi penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menyebabkan tingkat kemiskinan naik hingga 3,6 persen atau sekitar 9,6 juta orang tambahan.

Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Senior World Bank Ralph van Doorn dalam paparan virtual bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (2/6/2020). 

Estimasi awal menunjukkan bahwa pandemi dapat meningkatkan angkaa kemiskinan sebesar 2,1 persen hingga 3,6 persen poin, atau tambahan 5,6 juta hingga 9,6 juta orang miskin. 

Prediksi ini mirip dengan hasil prediksi yang dilakukan oleh lembaga riset SMERU yang memprediksi tingkat kemiskinan akan mencapai 12,37 persen dengan kondisi tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen. 

Namun, dia menilai paket bantuan kepada rumah tangga yang telah diajukan oleh pemerintah tidak mencukupi.

"Kami agak khawatir paket kebijakan untuk membantu rumah tangga tidak akan mencukupi untuk meringankan dampak ekonomi pandemi ini," katanya, Selasa (2/6/2020).

Sebelumnya, Doorn menyebutkan Bank Dunia juga memprediksi bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh hanya 0 persen pada tahun, sangat anjlok dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang masih ada di kisaran 5%.

Prediksi anjloknya pertumbuhan ekonomi ini lantaran penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua bulan sejak April hingga awal Juni. Bahkan pelemahan ekonomi akan jatuh lebih dalam menjadi minus 3,5 persen, jika PSBB diteruskan hingga empat bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper