Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia (The World Bank) memprediksi penurunan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menyebabkan tingkat kemiskinan naik hingga 3,6 persen atau sekitar 9,6 juta orang tambahan.
Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Senior World Bank Ralph van Doorn dalam paparan virtual bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (2/6/2020).
Estimasi awal menunjukkan bahwa pandemi dapat meningkatkan angkaa kemiskinan sebesar 2,1 persen hingga 3,6 persen poin, atau tambahan 5,6 juta hingga 9,6 juta orang miskin.
Prediksi ini mirip dengan hasil prediksi yang dilakukan oleh lembaga riset SMERU yang memprediksi tingkat kemiskinan akan mencapai 12,37 persen dengan kondisi tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen.
Namun, dia menilai paket bantuan kepada rumah tangga yang telah diajukan oleh pemerintah tidak mencukupi.
"Kami agak khawatir paket kebijakan untuk membantu rumah tangga tidak akan mencukupi untuk meringankan dampak ekonomi pandemi ini," katanya, Selasa (2/6/2020).
Baca Juga
Sebelumnya, Doorn menyebutkan Bank Dunia juga memprediksi bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh hanya 0 persen pada tahun, sangat anjlok dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang masih ada di kisaran 5%.
Prediksi anjloknya pertumbuhan ekonomi ini lantaran penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama dua bulan sejak April hingga awal Juni. Bahkan pelemahan ekonomi akan jatuh lebih dalam menjadi minus 3,5 persen, jika PSBB diteruskan hingga empat bulan.