Bisnis.com, JAKARTA – Para pengelola hotel perlu mempersiapkan diri untuk menyambut kembali kondisi normal yang baru (new normal) agar bisa kembali menarik pelanggan.
JLL Asia Pasifik menyebutkan, salah satu penyesuaian selain melakukan protokol kesehatan, yang bisa dilakukan adalah dari sisi desain. Adapun, sejumlah grup hotel besar seperti Hyatt, Marriott, Four Season, dan Hilton telah mengumumkan sejumlah aturan terkait kesehatan dan keamanan.
Upaya awal yang dilakukan antara lain adalah menggunakan penyemprot disinfektan otomatis untuk sanitasi, bekerja sama dengan perusahaan produsen disinfektan, dan meminta bantuan kepada para ahli kesehatan untuk merancang protokol kesehatan yang baru.
Hal itu perlu segera dilakukan karena orang-orang akan segera melakukan perjalanan kembali setelah sekian lama mengalami lockdown karena wabah Covid-19. Tujuannya agar menciptakan kondisi yang memprioritaskan kesehatan sehingga meningkatkan kepercayaan diri tamu hotel ketika berkunjung.
“Industri properti hotel sedang bertransformasi dan pandemi ini membuat transformasi tersebut terakselerasi,” kata Alex Sigeda, Vice President Strategic Advisory & Asset Management JLL Hotels & Hospitality Asia Pacific melalui siaran persnya, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, yang terpenting adalah bagimana operator hotel bisa memastikan keamanan dan kesehatan para tamu dan meningkatkan standar kebersihan dengan melakukan sertifikasi kebersihan dari badan profesional tertentu.
Baca Juga
Sigeda menambahkan, melihat Asia Pasifik menjadi wilayah yang terdampak wabah Covid-19 paling awal, maka ada potensi bahwa wilayah ini juga akan menjadi salah satu yang paling cepat kembali bangkit.
Setelah melakukan lockdown, jumlah perjalanan di China sudah berangsur meningkat. Maskapai penerbangan Korea, Asiana Air dan Korean Air juga sudah mulai melanjutkan dan meningkatkan frekuensi penerbangan domestiknya.
Selanjutnya, Vietnam juga sudah merelaksasi aturan pembatasan sosialnya dan membuka kembali perjalanan untuk wisatawan domestik. Begitu pula Thailand yang juga sudah mulai mengurangi aturan lockdown secara bertahap.
Bagi perhotelan, hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk kembali membuka hotelnya dan kembali beroperasi dengan melakukan sejumlah perubahan, terkait dengan layanan prasmanannya, proses check in dan check out-nya, posisi tempat meja dan kursi, serta sistem antreannya harus kembali dievaluasi.
“Seluruh bagian tersebut harus meningkatkan fokusnya pada sanitasi dan pencegahan kontaminasi. Paket pertemuan dan penyelenggaraan acara harus direvisi menyesuaikan dengan protokol kesehatan dan pembatasan sosial,” tambah Sigeda.
JLL juga menyebutkan saat ini sudah ada sejumlah hotel yang melakukan renovasi seperti memperbesar ruang pertemuannya sampai 30 persen dan menambah jumlah kamar. Hal itu dilakukan agar bisa menghindari ruangan menjadi terlalu padat ketika nanti melakukan pertemuan atau menggelar acara.
Selain itu, pada barang-barang yang digunakan di hotel juga diharapkan nantinya bisa diganti menggunakan bahan-bahan antimikrobial, yang mudah dibersihkan dan disanitasi.