Bisnis.com, JAKARTA - Belanja pemerintah mengalami kontraksi sebesar -1,4 persen hingga April 2020.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menuturkan pertumbuhan negatif ini disebabkan oleh realokasi belanja barang dan belanja perjalanan dinas yang terhenti.
"Belanja barang langsung berhenti dan didorong ke bantuan sosial," ungkap Suahasil dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Rabu (20/05/2020).
Belanja barang mengalami kontraksi 18,8 persen menjadi Rp52,9 triliun. Belanja operasional dan nonoperasional juga terkontraksi sebesar 25,5 persen menjadi Rp26,7 triliun, dibandingkan Rp34,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Belanja perjalanan dinas juga terkontraksi hingga 47 persen menjadi Rp5 triliun, dibandingkan Rp10,6 triliun pada periode tahun lalu.
"Ini adalah bentuk efisiensi dan akan berlanjut ke depan sesuai dengan kondisi Covid-19," tegas Suahasil.
Baca Juga
Selain itu, anggaran belanja ini menjadi sumber efisiensi untuk mendukung bansos dan belanja kesehatan serta bantuan dunia usaha yang menjadi fokus pemerintah di tengah pandemi Covid-19.