Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan barang mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk mengantisipasi lonjakan arus distribusi barang menjelang Lebaran 2020 seiring dengan penurunan aktivitas akibat pandemi Covid-19.
Ketua Bidang Angkutan Barang DPP Organda Ivan Kamadjaja mengatakan persiapan jelang Lebaran 2020 kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Aktivitas distribusi tetap normal ketika tahun sebelumnya terdapat libur jelang Lebaran.
"Lebaran kali ini, pertama soal persiapan berbeda bahwa pada 27, 28, dan 29 Ramadan dan seterusnya itu yang dulu-dulu adalah merupakan libur Lebaran, masyarakat banyak yang berlibur. Kali ini business as usual [seperti biasanya]," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (18/5/2020).
Dia mengatakan sudah mengecek ke berbagai pabrik-pabrik, distributor, serta toko-toko seluruhnya masih buka dan melakukan aktivitas bisnis dalam kondisi normal, tidak ada libur Lebaran.
Menurutnya, salah satu dampak dari kondisi business as usual ini yakni, kebutuhan penyetokan gudang yang overflow atau dilebihkan stoknya, kali ini tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, karena distribusi barang masih berjalan normal.
Ivan menyebut persiapan kedua yakni pihak perusahaan yang harus melakukan sosialisasi kepada para pengemudi truk dan angkutan barang agar tidak mudik dan meliburkan diri.
Baca Juga
"Tantangan tersendiri terkait karyawan kami ini, operasi yang tetap berjalan dan pengemudi yang ingin tetap mudik, ini perlu upaya yang sedang kami lakukan agar pengemudi itu tidak mudik karena kami prediksi angkutan barang masih tetap berjalan normal," katanya.
Di sisi lain, dia mensyukuri tidak adanya pelarangan angkutan barang jelang Lebaran 2020 kali ini, karena memang mudik dilarang. Adapun, dengan dilarangnya mudik, maka seharusnya tidak ada lonjakan pengguna kendaraan pribadi.