Bisnis.com, JAKARTA - Jelang Lebaran 2020, pengusaha angkutan logistik darat malah kehilangan volume pengiriman hingga 90 persen. Hal ini terjadi karena persaingan angkutan barang yang semakin ketat dan kebijakan penanggulangan virus corona yang memperlambat aktivitas ekonomi.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan volume pengiriman barang anggotanya tengah menurun karena adanya persaingan baru baik dari moda darat maupun udara.
"Anggota [Aptrindo] memang lagi turun [volume angkutannya], apalagi sekarang bus bisa memuat barang, pesawat penumpang memuat barang juga," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (18/5/2020).
Dia menyebut penurunan volume angkutan barang tersebut cukup besar antara 60 persen hingga 90 persen. Penurunan yang cukup signifikan ini karena banyak usaha yang ditutup selama pandemi virus corona ini.
Bisnis yang tutup khususnya yang berkenaan dengan penerbangan, perhotelan, dan pariwisata yang terdampak paling parah. Selain itu, aktivitas bisnis yang berhenti ini turut berdampak terhadap aktivitas distribusi barang yang menjadi lebih sedikit.
"Covid-19 ini diikuti dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar [PSBB], kalau teman-teman tidak bisa usaha, maka lama-lama penghasilan juga akan turun. Di bulan pertama tidak masalah, tapi lama-lama habis juga," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, ketika ada kegiatan ekonomi, maka dampak berganda atau multiplier effect akan terjadi termasuk kepada sektor logistik yang menjadi urat nadi distribusi barang. Dengan demikian, geliat distribusi barang akan sangat dipengaruhi aktivitas ekonomi di satu daerah.
"Kalau semua di rumah ya kembali ke dasar, belanja kebutuhan-kebutuhan pokok saja. Tak ada uang untuk beli yang sifatnya di luar itu kecuali punya tabungan yang banyak, sementara banyak penduduk kita yang penghasilannya hanya cukup untuk hari demi hari," katanya.