Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, 20,2 Juta Warga AS Kehilangan Pekerjaan di Bulan April

Jumlah tenaga kerja sektor swasta yang kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat melonjak di bulan April karena upaya mitigasi penyebaran virus corona nyaris menghentikan total aktivitas perekonomian.
Pengumuman social distancing di tempel pada restoran Shake Shack Inc. di The Wharf Washington, DC, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020). Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbesar. Hingga Rabu (8/4/2020), kasus positif Covid-19 di Negeri Paman Sam itu telah mencapai 396.416 kasus. Bloomberg/Andrew Harrer
Pengumuman social distancing di tempel pada restoran Shake Shack Inc. di The Wharf Washington, DC, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020). Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbesar. Hingga Rabu (8/4/2020), kasus positif Covid-19 di Negeri Paman Sam itu telah mencapai 396.416 kasus. Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah tenaga kerja sektor swasta yang kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat melonjak di bulan April karena upaya mitigasi penyebaran virus corona nyaris menghentikan total aktivitas perekonomian.

Data ADP Research Institute yang dirilis Rabu (6/5/2020) menunjukkan payroll sektor swasta merosot sebesar 20,2 juta dari bulan sebelumnya. Penurunan bulan di bulan Maret direvisi menjadi 149.000 dari penurunan 27.000 yang sebelumnya dilaporkan.

Laporan ini mencerminkan data hingga 12 April untuk menyelaraskan dengan data Departemen Tenaga Kerja, dan tidak memasukkan dampak Covid-19 yang terjadi setelah tanggal tersebut.

Laporan ini menjadi pertanda dari data tenaga kerja pemerintah bulan yang akan dirilis pada Jumat dan menambah bukti tekanan ekonomi akibat pandemi. Data non-farm payroll Departemen Tenaga Kerja diproyeksikan turun 21 juta dan tingkat pengangguran melonjak menjadi 16 persen.

“Hilangnya pekerjaan dengan jumlah sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah total tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan di bulan bulan April saja lebih dari dua kali lipat dari total pekerjaan yang hilang saat the Great Resession,” ungkap kepala ADP Research Institute Ahu Yildirmaz, seperti dikutip Bloomberg.

Data ADP menunjukkan tenaga kerja di sektor layanan turun 16 juta, sementara di produsen barang menurun lebih dari 4,2 juta. Jumlah tenaga kerja di industri perdagangan, yang termasuk sektor ritel, turun 3,4 juta. Sementara itu, pekerja profesional dan layanan bisnis turun hampir 1,2 juta.

Di sektor produsen barang, tenaga kerja sektor konstruksi merosot hampir 2,5 juta dan lapangan kerja pabrik turun hampir 1,7 juta.

Bisnis besar memangkas hampir 9 juta tenaga kerja, sementara pengusaha kecil yang memiliki kurang dari 50 karyawan memangkas hingga 6 juta tenaga kerja.

Sementara itu, ADP mencatat sektor waralaba turun hampir 1,1 juta pada bulan April.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper