Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Kapasitas Angkut Kargo Turun Hingga 70 persen

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyatakan tidak mudah untuk mempertahankan aktivitas logistik jelang Ramadan yang saat ini menghadapi tantangan dari jalur transportasi lewat kargo udara.
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menyatakan tidak mudah untuk mempertahankan aktivitas logistik jelang Ramadan yang saat ini menghadapi tantangan dari jalur transportasi lewat kargo udara.

Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita menyampaikan pemerintah telah menekankan agar pengiriman logistik tetap berjalan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tetapi saat ini konektivitas udara hampir terputus karena banyaknya pesawat komersial yang membatalkan jadwal penerbangan. Hal tersebut menyebabkan adanya keterbatasan volume pengangkut kargo dari maskapai.

Saat ini, katanya, mulai banyak maskapai yang mengangkut kargo tetapi melalui layanan sewa atau carter dan bukan melalui layanan berjadwalnya.

"Kapasitas volume pengangkutan udara turun sampai 70 persen karena banyaknya jadwal penerbangan pesawat yang dibatalkan.Hal tersebut yang membuat sejumlah perusahaan logistik terkendala dengan menghentikan layanan pada hari yang sama atau sameday antarkota," jelasnya, Senin (20/4/2020).

Khusus untuk tahun ini, Zaldy juga memperkirakan secara garis besar tak banyak pergerakan aktivitas logistik menjelang Ramadan sejalan dengan penurunan daya beli masyarakat akibat virus corona atau Covid-19.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman juga memprediksikan aktivitas logistik menjelang Ramadan tidak akan mengalami lonjakan, karena rencana libur Lebaran hanya dilakukan pada tanggal merah. Pemerintah juga telah mengimbau agar tidak mudik.

Pelaku usaha truk, lanjutnya, juga tidak banyak melakukan persiapan khusus juga tengah berupaya untuk bertahan di tengah pandemi saat ini. Pelaku tetap menyiagakan banyak truk logistik tetapi tingkat permintaan tidak baik.

“Nafas lagi diuji yang mana cost kami jalan terus [tetapi] pendapatan menurun. Supply truck ada. Tinggal demand-nya menurut saya dengan PSBB di mana-mana kemungkinan tetap akan turun permintaan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper