Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan bisnis kargo PT Garuda Indonesia (Persero) tumbuh dua digit atau sekitar 12% pada kuartal pertama. Hal ini sesuai dengan prediksi cerahnya pengiriman barang via udara pada tahun ini.
Direktur Kargo dan Niaga Internasional Sigit Muhartono mengatakan pertumbuhan tersebut dipengaruhi dengan maraknya perdagangan melalui daring.
“Kita punya space dan rute yang jarak rendah. Ini kita naikkan lalu mulai [menyasar] di bidang pengiriman e-commerce,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Upaya lain yang dilakukan perseroan dengan emiten GIAA ini adalah menyambungkan pengiriman ke negara lain melalui kerja sama lewat maskapai lain.
GIAA juga membuat inovasi pada tahun ini dengan melayani antar jemput barang dari pintu ke pintu untuk memberikan pelayanan lebih di belanja daring.
Sigit menjelaskan pengiriman kargo udara menjadi sebuah kebutuhan seiring keinginan masyarakat menerima barang dengan cepat dan sebaran pelanggan di berbagai pelosok. Melihat kondisi ini dia yakin pengiriman kargo udara akan terus tumbuh.
Baca Juga
Pada tahun 2017 GIAA berhasil mengangkut 446,8 ribu ton angkutan kargo. Jumlah ini meningkat sebesar 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu pendapatan dari hasil pengiriman barang tersebut meningkat sebesar 8,2% menjadi $237,1 juta di tahun 2017.
Garuda juga sudah melakukan penguatan kerja sama dengan pengiriman jasa kurir pihak ketiga seperti Go-jek dan Grab.
Kerja sama tersebut diharapkan bisa meningkatkan pelayanan selain dengan layanan antar milik sendiri yang bernama Go Express.