Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek 35.000 MW, ESDM Sebut Sesuai Rencana

Keberlangsungan proyek ketenagalistrikan di tengah wabah corona diperlukan untuk memastikan pelayanan listrik kepada publik tetap andal dan aman.
Penampakan trafo Interbus Transformer (IBT) unit 2 Gardu Induk (GI) Kiliranjao di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat./Istimewa - PLN
Penampakan trafo Interbus Transformer (IBT) unit 2 Gardu Induk (GI) Kiliranjao di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat./Istimewa - PLN

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pengoperasian dan pembangunan proyek ketenagalistrikan 35.00 megawatt akan tetap berjalan sesuai rencana yang diagendakan meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan keberlangsungan proyek ketenagalistrikan di tengah wabah corona diperlukan untuk memastikan pelayanan listrik kepada publik tetap andal dan aman.

Namun dia mengklam pelaksanaan proyek tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan secara ketat protokol kesehatan Covid-19 sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO).

"Masalah pengoperasian dan maintenance, transmisi, distribusi tetap dilakukan seperti biasa karena itu untuk kepentingan publik sehingga listriknya tetap aman dan andal," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/4/2020).

Guna mengeksekusi kebijakan tersebut, lanjutnya, Direktur Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana telah mengirim surat ke masing-masing Unit Pembangkit Swasta (Independent Power Producer) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Pak Dirjen sudah bersurat ke masing-masing IPP dan PLN agar tetap menjaga protokol kesehatan yang diamanatkan tanpa mengurangi kinerja di lapangan," ucapnya.

Program 35.000 Mega Watt (MW) menjadi proyek prioritas utama untuk dijalankan dengan prosedur kesehatan ketat. Beberapa proyek yang tengah berjalan diantaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, PLTU Tanjung Jati hingga PLTU Tambak Lorok.

"Semua tidak ada laporan berhenti proyeknya," katanya.

Hal ini demi menopang pemenuhan kebutuhan kelistrikan, memperbaiki sistem kelistrikan hingga meningkatkan cadangan listrik terlebih diterapkannya kebijakan bekerja dan belajar dari rumah.

"Pemerintah pasti melindungi masyarakatnya agar kualitas akses energi lebih bagus," tutur Hendra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper