Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina EP Gelotorkan Rp40 Miliar untuk 300 Program CSR

Program tanggung jawab sosial tersebut meliputi kegiatan dan proyek di bidang lingkungan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur.
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - M Ibnu Chazar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina EP menggelontorkan dana sekitar Rp40 miliar per tahun untuk menjalankan hampir 300 program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di sekitar daerah operasi.

Adapun, Pertamina EP telah menjalankan sejumlah program mulai dari lingkungan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur yang beberapa di antaranya dinobatkan sebagai pemenangan dalam sebuah penghargaan bertema lingkungan pada Maret 2020.

Dalam forum Indonesia Green Awards, sejumlah lapangan migas yang dikelola PEP mendapatkan penghargaan untuk enam kategori, yaitu kategori penanganan sampah plastik, penyelamatan sumber daya air, rekayasa teknologi dalam menghemat energi, pengembangan keanekaragaman hayati, memelopori pencegahan polusi, dan mengembangkan pengolahan terpadu.

Beberapa di antaranya adalah lapangan yang sejak 2018 menyabet empat penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper) emas yaitu adalah PEP Asset 1 Rantau Field, PEP Asset 3 Subang Field dan Tambun Field, dan PEP Asset 5 Tarakan Field serta 2019 melalui tiga unit bisnis yang sama, kecuali Tarakan Field yang digantikan oleh PEP Asset 1 Jambi Field.

Sudharto P Hadi, Pakar Manajemen Lingkungan sekaligus Dewan Proper KLHK, menilai dengan penerapan triple bottom line (profit, people dan planet), KKKS dapat memperoleh nilai tambah yakni efisiensi energi, konsumsi air, mengurangi timbulan limbah dan emisi.

“Yang terpenting adalah komitmen dan pengorganisasian yang baik, membangun sistem mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (25/3/2020).

Sementara itu, Risna Resnawaty, Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran, menilai program TJSL bisa menjadi salah satu acuan penerapan good corporate governance (GCG). Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya keseriusan dalam mengimplementasikan program-program tersebut.

“PEP menjalankan TJSL sama secara serius,” katanya.

Di lain pihak, Krisdyatmiko, pengamat CSR dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan perusahaan yang memperoleh Proper Emas menunjukkan keunggulan dalam pengelolaan lingkungan, ditambah dengan memiliki program-program pengembangan masyarakat demi mewujudkan tanggung jawab sosialnya.

“Perusahaan mampu mengembangkan potensi lokal untuk menjawab kebutuhan dan masalah sosial yang akhirnya memberi kontribusi secara sosial, ekonomi, lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper