Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Hitung Dampak Lockdown

Kajian mengenai dampak dihimpun dari data yang diberikan berbagai asosiasi industri di bawah Kadin.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, memberikan paparan pada Indonesia-Korea Business Dialogue di Tangerang, Senin (6/8/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, memberikan paparan pada Indonesia-Korea Business Dialogue di Tangerang, Senin (6/8/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang Indonesia (Kadin) sedang menghitung dampak ekonomi dari adanya penguncian (lockdown).

Kajian mengenai dampak dihimpun dari data yang diberikan berbagai asosiasi di bawah Kadin.

Wakil Ketua Umum Kadin Shinta W. Kamdani mengatakan wabah virus corona telah menyebabkan demand shock bagi sekor manufaktur nasional. Namun demikian, Shinta menekankan pemangku kepentingan harus dapat segera menghentikan efek supply shock untuk menyelamatkan sektor manufaktur nasional.

"Permasalahan industri saat ini adalah bahan baku. [Supply shock] ini harus dihentikan terutama dalam masa memasuki Ramadan," katanya  di Gedung Kadin, Selasa (17/3/2020).

Shinta mengamati saat ini utilitas pabrikan sektor manufaktur mulai menurun. Shinta meramalkan sulitnya serapan bahan baku manufaktur lokal akan tercermin dalam neraca perdagangan nasional kuartal I/2020 nantinya.

Di sisi lain, Shinta menyatakan berbagai asosiasi manufaktur telah menyerahkan dampak implementasi protokol penguncian di masing-masing sektor manufaktur. Dari laporan tersebut, Shinta menyatakan pihaknya telah memetakan dampak penguncian ke sektor manufaktur dalam bentuk tahapan.

Untuk saat ini, Shinta menyarankan pemerintah juga memberikan insentif dalam bentuk pinjaman perbankan. Menurutnya, sebagian besar pabrikan saat ini sedang bergulat dengan permasalahan arus kas, khususnya pelaku industri kecil dan menengah (IKM).

"Tidak usah nanti, sekarang saja dampaknya sudah besar. Jadi, stimulus itu dibutuhkan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper