Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Huntap di Palu Capai 60 Persen

Hingga pertengahan Maret 2020, pembangunan Huntap di Palu tercatat sudah mencapai sekitar 138 rumah atau sekitar 60 persen dari target pembangunan 230 unit.
Tugu ikonik di simpang susun Gerbang Tol Madiun yang viral lantaran dinilai mirip palu arit./Twitter@HoofdbureauID
Tugu ikonik di simpang susun Gerbang Tol Madiun yang viral lantaran dinilai mirip palu arit./Twitter@HoofdbureauID

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban bencana alam gempa dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah hingga pertengahan bulan Maret 2020 telah mencapai 60 persen. 

Kementerian PUPR saat ini terus mendorong capaian pembangunan Huntap dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk melaksanakan percepatan pembangunan dan penghunian.

"Ada dua lokasi pembangunan Huntap yakni di Duyu dan Pombewe. Untuk di Duyu progresnya sudah 60 persen sedangkan di Pombewe sekitar 20 persen," ujar Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Provinsi Sulawesi Tengah Rezki Agung melalui siaran resmi, Minggu (15/3/2020).

Rezki menuturkan, pihaknya akan terus berupaya mempercepat pembangunan Huntap tersebut. Salah satunya dengan menambah shift pekerja agar proses pembangunan bisa lebih cepat selesai di lapangan.

"Kami terus berupaya untuk bekerja semaksimal mungkin agar pembangunan Huntap dapat selesai tepat waktu. Kami juga ingin setelah bangunan ini selesai masyarakat yang saat ini tinggal di pengungsian sebagai penerima bantuan tersebut dapat segera tinggal di Huntap," tuturnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunian Tetap Pasca Bencana Sulawesi Tengah, Rahmat menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, jumah Huntap yang akan dibangun pada tahap pertama berjumlah 630 unit. 

Progres per 12 Maret 2020 untuk pembangunan Huntap tercatat sudah mencapai sekitar 138 rumah atau sekitar 60 persen dari target pembangunan 230 unit. Sedangkan, pembangunan Huntap di Desa Pombewe dari target 400 unit, proses pembangunannya baru sekitar 20 persen.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemda agar progresnya bisa lebih ditingkatkan lagi. Kami tetap optimistis bulan April pembangunan Huntap di Duyu dapat selesai dengan baik. Sedangkan untuk pembangunan Huntap di Pombewe sekitar bulan Juni" jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memgatakan pihaknya siap mendukung Kementerian PUPR untuk mempercepat proses pembangunan Huntap tahap 1A di dua desa tersebut. 

Longki mengharapkan agar percepatan pembangunan hunian tetap termasuk kategori rumah rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan juga di dukung oleh Walikota Palu dan Bupati Sigi, Donggala dan Parigi Moutong.

"Pemkab juga harus memiliki acuan data pengungsi yang valid dan benar-benar berhak mendapatkan bantuan tersebut. Harapan kita masyarakat dapat segera merasakan bantuan Huntap tersebut," terangnya.

Gubernur juga mengharapkan agar semua instansi terkait dalam pembangunan Huntap serta sarana dan prasana pendukung lainnya untuk segera turun membantu Kementerian PUPR di lapangan. Beberapa hal yang diperlukan antara lain pembangunan sarana jaringan air bersih, pemasangan instalasi listrik dari PLN, pemasangan penerangan jalan umum di area Huntap dari Kementerian ESDM.

"Kami juga berharap setelah pembangunan Huntap selesai masyarakat bisa segera menempati rumah tersebut. Dengan demikian perekonomian masyarakat bisa kembali seperti semula," harapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper