Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak Transportasi Umum Tangkal Virus Corona

Tulisan serial berikut akan memaparkan sejumlah upaya dari pemangku kepentingan (stakeholder) transportasi umum terkait dengan antisipasi virus corona.
Penumpang melewati tangga untuk menaiki bus transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Penumpang melewati tangga untuk menaiki bus transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya virus corona (Covid-19) ke Indonesia seiring dengan adanya dua WNI yang positif terjangkit, tidak dipungkiri membuat sebagian besar masyarakat khawatir.

Virus ini bisa menular antara orang ke orang baik melalui sentuhan maupun percikan batuk atau bersin. Berdasarkan cara penularan tersebut, pengguna transportasi umum bisa menjadi objek yang rentan tertular.

Faktanya, moda transportasi massal sudah menjadi kebutuhan utama bagi kaum urban di kota-kota besar. Ribuan bahkan jutaan orang per hari dari berbagai latar belakang berkumpul di tempat dan waktu yang sama, belum lagi kalau harus berdesakan.

Kementerian Perhubungan pernah melaporkan pergerakan manusia di Jabodetabek sekitar 88 juta orang per hari pada 2018. Sebanyak 32 persen atau 28,16 juta orang di antaranya menggunakan angkutan massal sebagai penunjang mobilitas aktivitasnya.

Melihat kondisi tersebut, upaya pencegahan virus dari operator penyedia transportasi menjadi penting untuk menjadi sorotan. Perusahaan operator transportasi seyogyanya menjadi garda terdepan dan menjadi inisiator pembentuk budaya kebersihan dan menjaga higienitas bagi para pengguna jasanya.

Bisnis.com akan memaparkan upaya pencegahan virus corona yang sudah dilakukan oleh beberapa operator sarana atau prasarana transportasi massal di Tanah Air. Beberapa di antaranya adalah PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara.

Ada juga PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop I Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia (Persero) sebagai operator kereta rel listrik (KRL), dan PT Transportasi Jakarta atau operator Transjakarta.

Selain itu, terdapat pula PT MRT Jakarta (Perseroda) yang mengelola moda raya terpadu, PT Railink selaku operator kereta bandara, dan aplikator transportasi daring seperti Grab Indonesia dan Gojek Indonesia.

Sejumlah upaya dari pemangku kepentingan (stakeholder) transportasi umum tersebut akan kami paparkan dalam tulisan serial berikut ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper