Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi Kelayakan Proyek SPAM Karian Timur Belum Final

BPPSPAM menyatakan bahwa studi kelayakan untuk proyek SPAM Karian Timur belum final karena masih menunggu kesepatan tarif air curah dengan pembeli.
Petugas mengecek pompa utama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (15/11/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Petugas mengecek pompa utama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (15/11/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Konsorsium K-Water, LG International, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. selaku pemrakarsa proyek Sistem Penyediaan Air Minum Karian Timur telah menyelesaikan tahap studi kelayakan. Namun, studi tersebut belum final lantaran tarif air curah dengan pembeli belum disepakati.

"Belum final [studi kelayakan] karena tarif dengan off taker juga belum final," kata Anggota Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Unsur Penyelenggara H.M. Limbong kepada Bisnis, Senin (2/3/2020).

Bisnis mencatat, tarif air curah dari SPAM Karian diupayakan untuk setara dengan tarif SPAM Jatiluhur sebesar 3.200 per meter kubik. Para pembeli nantinya adalah PDAM daerah Jakarta dan Tangerang.

Adapun, kapasitas SPAM Karian Timur yang akan dibangun berkisar 4.000 liter per detik hingga 4.500 liter per detik dengan investasi diperkirakan mencapai Rp3 triliun.

Selain SPAM Karian Timur, Adhi Karya juga tengah menggarap proyek pembangunan SPAM Karian Barat yang memiliki kapasitas lebih kecil 1.500 liter per detik dengan investasi pembangunan mencapai Rp1,5 triliun.

Guna melancarkan proses penyelesaian proyek SPAM Karian, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga pun memastikan bahwa proyek tersebut telah diusulkan untuk masuk ke dalam Proyek Steategis Nasional (PSN).

Sementara itu, SPAM Karian akan mendapatkan pasokan air baku dari Bendungan Karian yang memiliki kapasitas sebesar 314,7 juta meter kubik. Pembangunan bendungan yang ditargetkan rampung pada 2021 ini diharapkan dapat mengairi lahan seluas 21.454 hektare, menyediakan pasokan air baku sebesar 9,10 meter kubik per detik dan menghasilkan listrik sebesar 0,65 megawatt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper