Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) disebut telah mengidentifikasi 500 importir yang bisa mendapatkan percepatan prosedur impor guna mengantisipasi dampak wabah virus corona bagi sektor riil.
Para importir yang dimaksud itu merupakan reputable importer yang berkontribusi sebesar 40 persen atas keseluruhan impor bahan baku di Indonesia.
"Saat ini sedang kami siapkan dari sisi analisa dengan Kemenperin dan Kemendag untuk mengurangi sebanyak mungkin halangan atas impor," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (2/3/2020).
Para importir yang masuk dalam kategori reputable importer tersebut dimungkinkan untuk melakukan impor tanpa melalui proses perizinan.
Sri Mulyani mengatakan bahwa langkah ini diambil dalam rangka memberikan keringanan kepada sektor riil yang berpotensi terganggu kinerjanya oleh wabah virus corona.
Berdasarkan hasil rapat bersama dengan Presiden, Sri Mulyani mengatakan sektor riil memiliki potensi terganggu kinerjanya baik dari sisi impor akibat menurunnya produktivitas serta dari sisi perlemahan pasar.
Baca Juga
Seperti yang dilakukan pada 2008, Sri Mulyani juga membuka potensi untuk memberikan keringanan perpajakan kepada perusahaan yang terdampak
Namun, untuk saat ini Sri Mulyani mengatakan pihaknya masih berfokus untuk menganalisa dampak perekonomian yang timbul akibat virus corona terutama sepanjang kuartal I/2020.