Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menargetkan proyek pembangunan Bandara Buntu Kunik tahap I selesai dan dapat dioperasikan pada Mei 2020.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pembangunan bandara ini dapat semakin memudahkan akses menuju destinasi wisata Tana Toraja, dan dapat memajukan sektor pariwisata di daerah tersebut. Bandara ini bisa mempermudah akses turis ke Toraja dengan hanya 45 menit jalur udara, dibandingkan dengan jalur darat yang butuh 9 jam dari Makassar.
"Mei 2020 sudah bisa selesai dan beroperasi untuk tahap I, dengan panjang runway 1.600 meter, yang bisa didarati pesawat jenis ATR berkapasitas 72 penumpang,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Sabtu (29/2/2020).
Setelah tahap I selesai, dia menambahkan target pembangunan tahap selanjutnya, yakni perpanjangan runway hingga 2.000 meter dapat selesai pada Oktober 2020. Perpanjangan runway dapat membuat pesawat berlorong tunggal seperti Boeing 737 dapat mendarat.
Dia menjelaskan pembangunan Bandara Buntu Kunik tidak mudah karena kondisi topografi yang curam. Pembangunannya harus dilakukan dengan hati-hati guna menjamin keselamatan.
Pihaknya menargetkan akan ada sekitar 500.000 penumpang dalam setahun di Bandara Buntu Kunik, dengan rata-rata per bulannya mencapai hingga 40.000 penumpang.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bandara Buntu Kunik merupakan salah satu proyek yang masuk dalam RPJMN 2019-2024. Proyek bandara tersebut dilakukan secara multi years dibangun diatas tanah seluas 141 hektare.
Bandara ini memiliki luas bangunan terminal 1000 m² dengan kapasitas 150 orang. Taxiway 124,5 m x 15 m dan panjang apron 94,5 m x 67 m.
Pada 2021, pembangunan bandara masih akan dilanjutkan untuk memotong bukit obstacle di sisi runway, menata kawasan terminal bandara termasuk melebar, menyelesaikan akses jalan, parkir, dan talud air, dan pengadaan alat penunjang.