Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi wabah virus corona yang terjadi di beberapa negara termasuk di China mempengaruhi penetapan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) periode Maret 2020.
Dibandingkan dengan HPE periode Februari 2020, hampir seluruh komoditas mengalami penurunan HPE. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16 Tahun 2020, tanggal 27 Februari 2020.
“HPE produk pertambangan periode Maret 2020 mengalami penurunan hampir seluruh komoditas diantaranya besi, tembaga, bauksit, seng, rutil, dan timbal. Hal ini dikarenakan adanya wabah virus corona yang terjadi di beberapa negara termasuk di China sehingga mempengaruhi ekspor dan impor produk mineral,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (28/2/2020).
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
Dalam hal ini, perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian.
Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Baca Juga
Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Maret 2020 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata US$200,21/WE atau naik sebesar 1,95 persen dan konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD 266,76 /WE atau naik sebesar 1,67 persen.
Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata US$2.409,79 /WE atau turun sebesar 2,63 persen, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata US$74,94/WE atau turun sebesar 4,63 persen
Selain itu ada pula konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata US$38,29/WE atau turun sebesar 4,63 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata US$778,18/WE atau turun sebesar 1,52 persen, konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD 546,06/WE atau turun sebesar 6,82 persen,
Di samping itu, penurunan juga terjadi pada konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata US$44,74/WE atau turun sebesar 4,63 persen, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata US$993,94/WE atau turun sebesar 3,01 persen, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata US$23,26/WE atau turun sebesar 3,30 persen.
Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga ratarata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Menurut Wisnu, penetapan HPE periode Maret 2020 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.