Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) masih melakukan pembahasan lebih lanjut dengan Kementerian Perhubungan untuk dapat merealisasikan insentif yang akan diberikan kepada maskapai.
VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (AP I) Handy Heryudhitiawa menyatakan kebijakan insentif tidak serta merta bisa langsung direalisasikan karena skema dan payung hukumnya lintas institusi.
“Memang masih dilakukan pembahasan dengan kemenhub. Namun, pada prinsipnya AP I siap dukung program pemerintah untuk menggairahkan pariwisata dan perjalanan,” jelasnya, Kamis (27/2/2020).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan perhubungan udara akan memberikan insentif untuk 10 destinasi pariwisata.
Kesepuluh destinasi tersebut antara lain adalah Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.
Dia menegaskan insentif tersebut diberikan bagi 25 persen penumpang dari kapasitas pesawat masing-masing penerbangan.
Baca Juga
Menurutnya, komposisi insentif tersebut 30 persen berasal dari bantuan APBN dan diberikan kepada 25 persen penumpang pertama. Kemudian insentif lain datang dari pengurangan biaya avtur dan biaya yang dibebankan oleh pengelola bandara seperti Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta jasa navigasi atau Airnav.
Secara total insentif berjumlah Rp910 miliar, dengan rincian dari APBN Rp550 miliar. Kemudian, insentif dari Pertamina melalui pengurangan biaya avtur sebesar Rp260 miliar. Adapun, insentif dari AP I, AP II, serta Airnav Rp100 miliar.