Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group mengaku tidak mengalami kerugian yang signifikan terhadap pembatalan penerbangan dari dan ke China akibat virus Corona (Covid-19).
Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan kinerja maskapai relatif tidak terganggu oleh adanya pembatalan tersebut, karena sebagian besar porsi pasarnya adalah penerbangan domestik. Berbeda dengan yang dialami oleh maskapai yang beroperasional di Hong Kong, Malayasia, Vietnam, Thailand, karena tidak memiliki pasar domestik yang kuat.
"[Pangsa] pasar kami besar di domestik. Airline kita dikarunia domestik market yang besar," jelasnya, Senin malam (17/2/2020).
Apalagi, imbuh Rudi, Indonesia juga belum terindikasi adanya kasus Corona yang berpotensi melumpuhkan ekonomi. Kendati demikian, tidak disebutkan secara spesifik porsi penerbangan ke China.
Menurutnya, potensi penerbangan ke Negeri Panda tersebut bisa disubstitusikan untuk fokus meraup pendapatan ke rute-rute domestik. Adapun, rencana pemberian insentif jangka pendek sehubungan dengan virus Corona justru kurang diperlukan.
Maskapai, lanjutnya, menginginkan insentif bersifat jangka panjang, sehingga mampu meningkatkan daya saing.
Baca Juga
"Pemberian insentif, kami [mengucapkan] terima kasih, tetapi nggak penting itu. Yang penting adalah rencana ke depan," tekannya.