Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia jasa pengelola ruang kantor bersama CoHive mengembangkan sayapnya di luar segmen ruang kantor yaitu ke pasar ritel.
Cofounder dan CEO CoHive Jason Lee mengatakan pasar properti di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, salah satunya di bidang ritel. Usaha rintisan industri makanan dan minuman yang terus berkembang di Indonesia membuat segmen ritel semakin menarik.
“Untuk bisa terus berkembang, kita harus terus mencoba hal baru. Co-working space juga awalnya produk coba-coba, ketika berhasil ya dilanjutkan. Begitu pula dengan langkah lanjutan kami di sektor ritel dan co-living,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Selain mencoba produk dan hal baru, Lee melanjutkan, pemilik usaha juga harus terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai jenis sektor. Konsep yang dimiliki di properti ritelnya saat ini memungkinkan pengusaha di era teknologi tinggi untuk berkembang.
“Di sini pemilik usaha jadi bisa menggabungkan usahanya yang online dengan yang offline karena kebanyakan yang menyewa toko mengawali usahanya di online,” ungkapnya.
Lee menjelaskan, CoRetail milik CoHive menawarkan ruang ritel yang harganya terjangkau sehingga bisa menjadi solusi bagi pengusaha kecil untuk menampilkan dan menawarkan produk terbarunya dan bisa membidik komunitas usaha rintisan terbesar di Indonesia.
Baca Juga
Di co-retail, pengusaha bisa menyewa ruang ritel sementara seperti membuka pop-up store hingga membuka toko secara permanen, serta membuka kantin.
“Hingga saat ini di co-retail pertama kami, CoHive 101 Mega Kuningan, kami sudah bekerja sama dengan GoFood Festival, Fore Coffee, Family Mart, Kopi Bojo, Goola, Monkey dan banyak peritel lainnya,” jelasnya.
Ruang ritel tersebut terbuka untuk umum tanpa perlu memiliki keanggotaan seperti yang diterapkan di coworking spacenya.