Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengusulkan tiga skema agar harga tiket penerbangan dapat ditekan lebih murah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan tiga hal tersebut agar harga tiket penerbangan dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.
"Saya usulkan tiga hal beberapanya sudah didiskusikan dengan Pak Erick Thohir [Menteri BUMN]," tutur Menhub , Jumat (24/1/2020).
Ketiga usulan itu yakni, pertama, maskapai melakukan bundling (menggabungkan) biaya hotel dan penerbangan untuk paket wisata. Dengan begitu bisa lebih murah.
Kedua, memberikan penjualan dari jauh hari. Menurutnya, okupansi maskapai Garuda Indonesia rata-rata 70 persen dan sisa 30 persen ini disayangkan masih ada sisanya.
"Kalau setengah dari 30 persen itu saja terisi, bisa dijual 3 bulan sebelumnya maka tingkatkan tingkat keterisian walaupun diskon," jelasnya.
Ketiga, memberi tiket murah di hari dan jam tertentu, ketika load factor rendah. "Kita harapkan maskapai Garuda Indonesia lebih bagus, tetap eksis tapi juga bisa terjangkau untuk masyarakat," imbuh Menhub.
Menhub menyebutkan pihaknya sudah berbicara dengan Pertamina mengenai harga avtur dan kemungkinan adanya penyalur swasta supaya ada kesepakatan bersama.
"Lalu, rebalancing harga di Indonesia bagian timur tidak mahal sekali. Ada indeks tertentu agar harga tidak tinggi sekali sehingga penerbangan yang kemampuannya tak sama dengan bagian barat justru mahal," kata Menhub.