Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan melakukan peninggian jalur rel di beberapa titik rawan banjir secara bertahap agar terbebas dari genangan air saat terjadi banjir di daerah sekitarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peninggian jalur rel yang dilakukan dalam waktu dekat adalah di sekitar Stasiun Rawa Buaya setinggi 50 sentimeter. Adapun, panjang jalur yang ditinggikan hingga 500 meter.
"[Peninggian] itu akan kami lakukan secara bertahap untuk konstruksi dan operasional. Kami ingin KRL dan KA bandara tetap beroperasi secara bergiliran selama proyek peninggian," kata Budi, Jumat (3/1/2020).
Dia menargetkan proses peninggian tersebut bisa rampung pada pertengahan Februari 2020 atau hanya membutuhkan waktu pengerjaan selama 1 bulan. Dalam beberapa hari, KRL dan KA Bandara yang melintasi jalur tersebut terpaksa tidak bisa beroperasi karena banjir menggenangi rel dan membahayakan operasi.
Pihaknya akan segera melakukan pemetaan beberapa jalur rel yang rawan terjadi banjir. Nantinya, peninggian jalur rel dilakukan pada lintasan lain secara bertahap.
Budi yang melakukan peninjauan ke Stasiun Rawa Buaya menegaskan besok KRL Lintas Tangerang-Duri sudah bisa beroperasi kendati belum normal. Waktu antara (headway) KA Bandara akan selama 1 jam karena jalur rel hanya bisa digunakan satu sisi sehingga bergantian dengan operasional KRL.
Sementara itu, Executive Vice President Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan selama banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jabodetabek, sudah lima stasiun yang terpaksa ditutup karena jalur rel terendam air. Kelima stasiun tersebut mencakup Duri, Pesing, Grogol, Taman Kota, Bojong Indah, dan Rawa Buaya.
“Dari Tangerang ke Batu Ceper masih jalan. Insyaallah besok semua bisa beroperasi, dari Tanah Abang sampai Tangerang ataupun bandara [Soekarno-Hatta]," ujarnya.
Pihaknya mengaku belum menghitung kerugian akibat banjir tersebut karena lebih konsentrasi pada pemenuhan layanan agar KRL bisa beroperasi secara normal kembali.