Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terus berupaya menormalkan operasional kereta rel listrik (KRL) di tengah cuaca ekstrem di Jabodetabek.
VP Corporate Communications KCI Anne Purba memastikan operasional di rel berjalan aman dan tidak sampai membuat operasional lumpuh total. KRL tetap dioperasikan pada stasiun yang jalur relnya aman atau tidak terendam banjir.
"Kami telah menyiapkan pompa air, membuat tanggul di sekitar rel, dan menyiagakan petugas di titik-titik rawan. Ketika air masuk rel, tetap aman bagi operasional KRL," kata Anne, Jumat (3/1/2020).
Dia menambahkan upaya sosialisasi juga terus dilakukan ke berbagai media sosial maupun aplikasi gawai KRL Access. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya penumpukan penumpang di stasiun.
Kendati demikian, imbuhnya, berdasarkan pantauan pergerakan penumpang yang dilakukan melalui commuter control room, dipastikan tidak ada penumpukan di stasiun.
Anne menjelaskan operasional KRL bisa kembali normal setelah petugas melakukan pengecekan ketinggian genangan air. Selain itu, dilakukan pengecekan rel untuk mengantisipasi adanya kondisi kerusakan atau pergeseran.
Baca Juga
"Kami berharap hujan tidak kembali terjadi sehingga debit genangan air bisa berkurang dan operasional KRL kembali normal," ujarnya.
Anne menuturkan kondisi di sekitar Stasiun Rawa Buaya masih banyak yang terendam air sampai sepinggang orang dewasa atau 50 cm dan hingga masuk ke jalur rel. Hal tersebut menjadikan rel belum aman untuk dilalui KRL.
Kondisi banjir di Stasiun Rawa Buaya, lanjutnya, bisa pasang surut secara dinamis. Lintas Tangerang-Duri pun belum bisa beroperasi secara normal.
Selain itu, KCI membatasi kecepatan kereta dari Pondok Ranji ke Kebayoran, yakni 40 km/jam. Begitu juga dengan kereta lintas di sekitar Kampung Bandan yang kecepatannya hanya 30 km/jam.