Bisnis.com, JAKARTA — Terganggunya persinyalan kereta akibat disambar petir di Karawang, Jawa Barat, membuat perjalanan kereta api jarak jauh mengalami keterlambatan.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta menjelaskan kejadian itu membuat lalu lintas kereta harus dilayani secara manual. Antrean panjang pun terjadi di Stasiun Gambir, karena kereta terlambat antara 1-2 jam.
"KA yang melintas mengalami antrean perjalanan melalui persinyalan yang dilayani secara manual, hal tersebut juga berdampak pada keterlambatan keberangkatan dan kedatangan KA di Stasiun Gambir," terang Kepala Humas Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangan resmi, seperti dilansir Antara, Sabtu (28/12/2019).
Dia pun meminta maaf kepada para pengguna jasa kereta karena gangguan ini. Eva mengungkapkan petir menyambar perangkat persinyalan pada Jumat (27/12) pukul 15.52 WIB.
PT KAI menyebutkan ada empat KA yang mengalami kelambatan tinggi untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir yaitu:
1. KA 46 Argo Parahyangan (Gambir-Bandung)
2. KA 30 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon)
3.KA 48 Argo Parahyangan (Gambir-Kiaracondong)
4. KA 18 Argo Cheribon (Gambir-Cirebon)
PT KAI Daop 1 Jakarta juga memperkenankan para pengguna jasa yang terdampak gangguan di atas 60 menit untuk dapat melakukan pembatalan perjalanan dengan pengembalian bea 100 persen sesuai harga tiket.
Baca Juga
Dari pantauan Antara di Stasiun Gambir, para penumpang menunggu di seluruh tiga lantai stasiun dan bahkan menduduki tangga. Okto, salah satu penumpang tujuan Bandung, mengaku harus menunggu lebih dari 2,5 jam untuk menaiki kereta Argo Parahyangan dengan jadwal keberangkatan kereta pukul 22.05 WIB.
Kereta yang dia naiki baru datang sekitar pukul 23.30 WIB dan berangkat pukul 23.41 WIB.
"Lelah saya, saya tadi sempat berpikir untuk membatalkan kereta saya," ucap Okto.