Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi 2020 Ditargetkan Tembus Rp886 Triliun

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan bisa realisasi investasi tahun depan bisa mencapai Rp886 triliun atau mengalami pertumbuhan rata-rata 11,7% per tahun dalam perencanaan 2020 - 2024.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan bisa realisasi investasi tahun depan bisa mencapai Rp886 triliun atau mengalami pertumbuhan rata-rata 11,7% per tahun dalam perencanaan 2020 - 2024.

Nurul Ichwan, Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan BKPM, mengatakan target tahun depan lebih tinggi dari target 2019 yang mencapai Rp792 triliun.

"Sampai kuartal III/2019, realisasi investasi kita sudah mencapai 75,9% atau sekitar Rp601,3 triliun, yang terdiri dari PMDN 52,9% dan PMA 47,1%. Kami optimistis di kuartal terakhir tahun ini bisa merealisasikan target 2019," ujarnya, Senin (23/12/2019).

Ichwan mengatakan meski kondisi ekonomi tampak kurang mendukung tetapi potensi investasi di Indonesia sangat besar. Bahkan tahun ini saja masih banyak investasi yang belum terfasilitasi akibat berbagai hambatan usaha dengan potensi sekitar Rp708 triliun.

"Identifikasi potensi investasi dari yang sudah mendaftar itu sekitar Rp708 triliun, tapi mereka masih terhambat. Ada 4 megaproyek yang 90% sudah pasti masuk dan BKPM sudah bantu fasilitasi," katanya.

Dia menjelaskan, hambatan investasi yang masih dialami para pelaku usaha baik asing maupun lokal ini di antaranya seperti permintaan fasilitas dan insentif tax holiday, dan masalah lahan.

"Ada masalah lahan yang tumpang tindih karena lahan yang sudah dibeli ternyata milik perusahaan lain. Masalah-masalah seperti ini yang membuat potensi investasi tadi tidak bisa terserap optimal," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, sudah ada 20 perusahaan skala besar baik PMA maupun PMDN yang sudah melakukan izin prinsip dan diharapkan bisa tergarap tahun depan.

Menurutnya, dari potensi Rp708 triliun tersebut, kebanyakan mengincar investasi di wilayah Banten, Kepulauan Riau, dan sejumlah daerah di luar Jawa.

Diharapkan dengan momentum dibangunnya ibu kota baru di Kalimantan pun dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur seperti Sulawesi, Maluku dan Papua.

"Dan yang paling akan didorong adalah investasi di Papua karena pemerintah ingin menunjukkan bahwa infrastruktur yang sudah dibangun di sana harus bisa menunjukkan hasil terhadap sektor industri, pertambangan dan perkebunan," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper