Bisnis.com, JAKARTA - Dua kelompok maskapai besar nasional Lion Air Group dan Garuda Indonesia Group memasukkan pesawat berbadan lebar (wide body) sebagai bagian dari penambahan dan revitalisasi armada.
Pengoperasian pesawat berlorong ganda (twin aisle) tersebut mampu menjawab kebutuhan maskapai dalam mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang tanpa menyebabkan biaya operasional jadi membengkak.
Lion Air Group telah memesan 10 unit pesawat berkategori badan lebar jenis Airbus 330-900neo guna pengembangan kapasitas maskapai tanpa membebani biaya operasional.
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan pemesanan tersebut sudah dilakukan sejak 2018. Adapun, saat ini Lion Air Group sudah mengoperasikan tiga unit Airbus 330-900neo, dengan perincian dua unit dioperasikan Lion Air dan satu dioperasikan Thai Lion Air.
"Pemilihan dan pengoperasian Airbus 330-900neo menjadi bagian dari langkah strategis kami guna mendukung pengembangan bisnis penerbangan berkonsep low cost carrier dengan menawarkan tren perjalanan udara jarak jauh [long haul] sejalan dengan keinginan penumpang," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (4/12/2019).
Dia menambahkan pemesanan 10 unit tersebut direncanakan untuk pengiriman bertahap ke Lion Air Group pada 2019 dan 2020. Nantinya, difungsikan untuk mengakomodasi layanan penerbangan yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti.
Baca Juga
Pesawat besar itu akan dipakai melayani perjalanan ibadah (umrah) dari berbagai kota potensial di Indonesia, seperti Makassar ke Madinah dan Jeddah, Solo ke Jeddah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah dan destinasi unggulan lainnya baik domestik maupun internasional.
Sementara itu, Garuda Indonesia Group telah menerima satu unit Airbus A330-900neo sebagai bagian dari revitalisasi armada dengan total 14 unit. Pesawat baru tersebut merupakan bagian dari program revitalisasi armada yang diinisiasi sejak 2012.
Direktur Utama Garuda Indonesia Group IGN Askhara Danadiputra mengatakan program revitalisasi diperlukan untuk menghadirkan kenyamanan dan pengalaman penerbangan bagi pengguna jasa sekaligus mendukung perkembangan bisnis dan optimalisasi jaringan penerbangan.
"Pengoperasian pesawat baru ini memberikan nilai lebih bagi para pengguna jasa dengan menghadirkan ragam teknologi baru dalam pengalaman penerbangan," kata Askhara.
Dia menjelaskan secara keseluruhan Garuda memesan sebanyak 14 unit Airbus A330-900neo yang akan dikirimkan secara bertahap hingga 2022. Hingga akhir 2019, maskapai berkode emiten GIAA ini akan menerima sebanyak lima unit.
Tiga unit, lanjutnya, akan digunakan untuk rute penerbangan Garuda dengan nomor registrasi PK-GHE, PK-GHF, dan PK-GHG. Adapun, dua armada lainnya akan diserahkan kepada anak perusahaan, Citilink Indonesia.
Dia optimistis pesawat canggih generasi terbaru tersebut akan membantu perseroan dalam memperluas konektivitas. Namun, dalam waktu yang bersamaan mendorong terciptanya peluang lebih besar untuk potensi pariwisata nasional, bisnis, dan perdagangan.