Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Tambah Volume Impor Minyak dari Amerika Serikat

PT Pertamina (Persero) akan kembali mengimpor minyak mentah atau crude oil dari Amerika Serikat pada 2020.
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke truk tangki di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018)./ANTARA-Didik Suhartono
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke truk tangki di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018)./ANTARA-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) akan kembali mengimpor minyak mentah atau crude oil dari Amerika Serikat pada 2020.

Senior Vice President (SVP) Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Hasto Wibowo mengatakan tahun ini Pertamina telah mengimpor minyak mentah dari AS sebanyak dua kali. Masing-masing kargo berjumlah 650.000 barel.

Adapun total impor crude Pertamina mencapai 6,5 juta-7 juta barel per bulan.

"Tahun depan term Februari-Juni sebanyak 950.000 barel per bulan [impor dari AS]," tuturnya di sela-sela Pertamina Energy Forum 2019, Selasa (26/11/2019).

Hasto menjelaskan pembelian minyak mentah dari AS memang meningkat dari tahun lalu akibat adanya pemeliharaan kilang (turn around).

Keputusan Indonesia mengimpor crude oil dari AS seiring dengan kondisi kelebihan pasokan minyak mentah di negara tersebut. Pertamina pun mendapatkan keuntungan dari harga yang dinilai lebih ekonomis karena tidak adanya biaya pengangkutan.

Dia mengakui, pengiriman dari AS memang memakan waktu lama, yakni 45 hari. Sementara itu, pengiriman dari Afrika hanya 25 hari dari dari Timur Tengah 15 hari.

“Poin utamanya adalah menangkap potensi peluang arbitrase. Jadi, ketika di sana supply-nya banyak, biaya pengapalan bisa ditutup. Maka ada peluang untuk mereka bisa memasarkan ke far east Jepang dan south east. Kami tinggal membandingkan,” tambahnya.

Selain AS, impor minyak mentah Pertamina berasal dari Timur Tengah yang bisa mencapai 3 juta barel per bulan. Sisanya, sekitar 4 juta barel per bulan dipasok dari Nigeria, Australia, dan negara lainnya.

Selain minyak mentah, Pertamina juga mengimpor beberapa produk dengan total volume rata-rata per bulan mencapai 11 juta barel, salah satunya BBM jenis gasoline.

"Demand-nya sekitar 18 juta barel per bulan. Produksi sekitar 6-7 juta barel," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper