Bisnis.com, DEPOK - PT Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia, mengklaim anggaran untuk perawatan kereta mencapai Rp200 miliar per tahun.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti mengatakan dana tersebut hanya untuk digunakan untuk pembelian baru maupun pengerjaan penggantian suku cadang. Terlebih, total kereta yang dimiliki saat ini mencapai 1.060 unit.
"Kira-kira mencapai Rp200 miliar per tahun. Hanya untuk suku cadang saja," katanya, Kamis (21/11/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknik KCI Saridal menambahkan suku cadang tersebut didatangkan langsung dari JR East Jepang. KCI telah membuat kontrak jaminan agar pasokan suku cadang tetap diproduksi dan tidak boleh dihentikan. Selama ini, KCI mendatangkan KRL bekas dari Jepang terutama dari JR East Japan.
Dia berharap suku cadang impor tersebut sebagian bisa diganti dengan produksi dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan. Adapun, beberapa suku cadang yang sering dilakukan penggantian diantaranya roda, blok rem, dan pantograf.
Dia juga melakukan pengembangan fasilitas perawatan berupa pembelian mesin-mesin penunjang perawatan, tambahan crane, dan komponen lain guna mempercepat penanganan perawatan kereta. Selain itu, ada penambahan jalur perawatan dari yang semula hanya untuk stamformasi delapan (SF 8) diperpanjang menjadi SF 12.
Baca Juga
"Jadi nanti ketika kereta SF 12 masuk depo, tidak perlu dipisah dulu. Bisa langsung diperiksa dalam satu rangkaian," ujarnya.
KCI memiliki beberapa depo yang berkapasitas besar, yakni Depo Depok, Depo Bukit Duri, dan Depo Bogor. Ketiganya bisa digunakam untuk melakukan perawatan harian, bulanan, hingga tahunan (overhaul engine).
Selain itu, ada sub depo di beberapa titik, yakni Stasiun Tangerang, Stasiun Rangkas Bitung, Stasiun Bekasi, Stasiun Cikarang, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Tanah Abang.