Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan infrastruktur yang terpadu di lima destinasi pariwisata prioritas diharapkan bisa merangsang arus penanaman modal dan kunjungan turis.
Sinergi antarlembaga diperlukan agar sarana dan prasarana yang telah dibangun bisa langsung digunakan untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hadi Sucahyono mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di lima destinasi prioritas dilakukan secara terpadu.
Di samping itu, orientasi pembangunan juga tidak melulu menyasar untuk kebutuhan pengunjung, tetapi juga pada kebutuhan masyarakat sekitar.
"Pak Menteri [Menteri PUPR Basuki Hadimuljono] inginnya semua langsung lari untuk pariwisata [sehingga] turisnya juga naik, devisanya juga naik. Memang perlu kebersamaan untuk [pengembangan] pariwisata," jelasnya, Rabu (30/10/2019).
Dia menambahkan bahwa Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,26 triliun untuk pembangunan infrastruktur di lima destinasi prioritas.
Baca Juga
Jumlah tersebut terbagi untuk Danau Toba (Rp2,55 triliun), Borobudur (Rp1,35 triliun), Mandalika (Rp1,79 triliun), Labuan Bajo, (Rp979 miliar), dan Likupang (Rp585 miliar).
Bila dibandingkan dengan alokasi 2019, alokasi untuk 2020 meningkat 439 persen.
Hadi menyebutkan bahwa alokasi anggaran akan dikucurkan melalui empat unit organisasi, yaitu Ditjen Sumber Daya Air, Dirjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, dan Ditjen Penyediaan Perumahan.
Pekan lalu, Kementerian PUPR menggelar pertemuan dengan empat kementerian/lembaga, yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal guna membahas program pengembangan pariwisata di lima destinasi prioritas.
Menteri PUPR Basuk Hadimuljono berharap agar para kolega dari kementerian lain bisa menyusun program yang tepat di lima destinasi pariwisata.
"Kalau infrastruktur terbangun [sementara] event tidak direncanakan, logistik, hotel, tidak direncanakan, itu nanti tidak siap. Seperti kata Presiden, [program] kita kan tidak hanya sent, tapi juga delivered," jelas Basuki.