Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenaga Kerja Konstruksi Besertifikat Tercatat Lebih dari 50 Persen

Pemerintah telah memperhitungkan setiap investasi Rp1 triliun mampu menyerap sekitar 14.000 tenaga kerja konstruksi.
Pekerja beraktivitas di sebuah proyek, di Jakarta Timur, Selasa (16/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pekerja beraktivitas di sebuah proyek, di Jakarta Timur, Selasa (16/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berupaya dalam mencapai target sertifikasi 212.000 tenaga kerja konstruksi hingga akhir tahun ini.

Sertifikasi menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi mumpuni untuk menunjang pengerjaan proyek-proyek infrastruktur yang terus digenjot hingga saat ini dan pada masa mendatang.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa hingga September 2019, lebih dari 50 persen tenaga kerja konstruksi telah disertifikasi.

"Targetnya kan sertifikasi 212.000 tenaga ahli konstruksi untuk tahun ini. Kami akan terus berupaya untuk mencapai target tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/10/2019).

Dia memprediksi kebutuhan akan tenaga kerja konstruksi akan terus meningkat dan menjadi tantangan bersama.

Harmonisasi antara permintaan dan pasokan tenaga kerja juga terus dilakukan dengan kementerian atau lembaga terkait.

Sinergitas antapemangku kepentingan pun terus ditingkatkan agar kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat terpenuhi pada masa mendatang.

Adapun, terkait dengan kebutuhan tenaga kerja konstruksi pada proyek pembangunan ibu kota negara, Syarif menjelaskan bahwa pemerintah telah memperhitungkan setiap investasi sebesar Rp1 triliun mampu menyerap sekitar 14.000 tenaga kerja konstruksi.

"Jadi, kalau anggarannya rata-rata per tahunnya Rp100 triliun, berarti kita butuh 1,4 juta tenaga kerja konstruksi. Artinya, kita masih membutuhkan banyak tenaga kerja konstruksi di sana," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper