Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mencatat nilai potensi transaksi Rp204 miliar dalam misi penjualan (sales mission) paket wisata yang diselenggarakan di dua kota besar di Vietnam pada 10 dan 11 September 2019.
Dalam misi penjualan tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi untuk mempromosikan dan menjual paket-paket wisata yang ada di Tanah Air.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati, mengatakan misi penjualan atau sales mission ini bertujuan untuk meningkatkan jejaring dan mengenalkan paket-paket perjalanan wisata yang ada di 10 destinasi prioritas.
Selain itu juga untuk memperluas kontak bisnis antara seller Indonesia dan buyer Vietnam.
“Vietnam merupakan pasar yang potensial buat Indonesia. Buktinya saat kami melakukan sales missin di Hanoi, tercatat sebesar Rp120,6 miliar potensinya. Sedangkan di Ho Chi Minh City tercatat Rp83,6 miliar. Bila ditotal selama misi penjualan di Vietnam membukukan potensial transaksi sebesar Rp204 miliar,” kata Dessy dalam siaran pers, Kamis (19/9/2019).
Dessy menjelaskan bahwa Kemenpar menargetkan sebanyak 123 ribu wisman asal Vietnam yang masuk ke Indonesia sepanjang 2019.
Untuk itu, sales mission akan dijadikan ajang mempromosikan destinasi-destinasi unggulan di Indonesia. Destinasi yang dipilih adalah Sumatera Utara, Batam, Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Pada kegiatan ini, diadakan juga Product Knowledge Session. Kami menghadirkan tiga narasumber untuk memaparkan produk-produk wisata di Indonesia. Khususnya Bali & Beyond (Bromo) dan Borobudur sebagai salah satu destinasi super prioritas. Serta membahas bagaimana strategi penjualan yang baik dan tepat sasaran melalui pendekatan business to business. Selain itu, aktivitas dalam kegiatan ini dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian, kuis, dan games,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi meyakini bahwa jumlah kunjungan wisatawan Vietnam ke Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya pertumbuhan kelas menengah di Vietnam.
“Liburan ke luar negeri menjadi tren di kalangan kelas menengah di Vietnam, dan Indonesia harus dapat menangkap peluang ini,” ujar Dubes Ibnu Hadi.
Sebagai informasi, Misi Penjualan yang dihadiri 84 agen perjalanan dan operator tur di Hanoi dan 40 agen/operator di Ho Chi Minh City itu bertujuan untuk mendorong penjualan paket wisata 10 Destinasi Prioritas Indonesia (The 10 New Bali) ke Vietnam.
Jumlah wisatawan keluar dari Vietnam pada 2018 mencapai 9.772.250 orang. Namun, jumlah turis Vietnam yang berkunjung ke Indonesia belum mencapai 1% dari angka tersebut. Pada 2018, jumlah kedatangan wisatawan Vietnam ke Indonesia tercatat sebanyak 75.632 orang.
Pada periode Januari—Juli 2019, jumlah turis Vietnam yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebesar 53.000 orang atau meningkat sebesar 18.11% dari periode yang sama tahun lalu.