Bisnis.com, JAKARTA -- Langkah operator penerbangan masuk di bisnis pengiriman ekpsres dikhawatirkan mematikan perusahaan jasa kurir yang sudah ada.
Senior consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Widia Erlangga menuturkan maskapai sebagai penyedia ruang kargo seharusnya tidak turut bermain di sektor jasa pengiriman ekspres.
"Seharusnya sebagai space provider [penyedia ruang kargo] tidak bermain di sektor parcel baik domestik maupun international karena pemain kurir lainnya jelas kalah jika bersaing dengan anak usaha maskapai mengingat provider tersebut memiliki armada sendiri, sementara kurir lainnya tidak," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga
Dia menyatakan hal tersebut melihat Lion Air Group membesarkan Lion parcel. Lion Air Group membawahi maskapai Lion Air, Wings Air, Malindo Air, Thai Lion, serta Batik Air.
Hal yang sama dilakukan maskapai pelat merah Garuda Indonesia yang turut bermain di sektor pengiriman ekspres dengan produk Cargo Service Center (CSC) yang memiliki produk Go Express.
Layanan ini memberikan pengiriman langsung door to door domestik seperti yang dilakukan oleh Lion Parcel. Kedua maskapai yakni Garuda Indonesia Group serta Lion Air Group merupakan dua maskapai dengan armada terbesar dan melayani rute terbanyak di Indonesia.