Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menawarkan dua solusi bagi para petani padi yang mengalami gagal panen puso. Hal ini dilakukan mengingat sebagian wilayah Indonesia mengalami kekeringan.
Solusi tersebut, yakni pertama, klaim asuransi yang sudah mengajukan asuransi. Kedua, bantuan benih tanaman bagi mereka yang belum mengasuransikan lahannya.
"Kalau terjadi puso, kita kejar dua pilihan, asuransi atau benih," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi di kantor Kementerian Pertanian, Minggu (25/8/2019).
Dia mengatakan lahan petani yang mengalami puso tidak berbeda jauh dengan tahun lalu, yakni sekitar 30.000 hektare (ha). Daerah yang mengalami kekeringan di puncak kemarau tahun ini mulai dari Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kalau Jawa ya kering. Mulai dari Jawa Barat sampai NTT," sebut Suwandi.
Namun, pihaknya mengupayakan agar lahan-lahan kering tersebut tetap ditanami. Kementan memberi bantuan berupa pemompaan dan benih yang cocok di lahan kering seperti padi gogo.
"Kita kejar tanam semaksimal mungkin. Kalau tidak suka padi, silakan tanam jagung. Tapi, setiap lahan jangan sampai nganggur," katanya.
Dia menambahkan di beberapa daerah, petani sudah menyiasati lahan yang tampak mengering dengan menyebar benih kacang hijau di sekitar tanaman padi. Diprediksi seminggu setelah padi panen, kacang hijau yang ditanam sudah tumbuh dan akan panen dalam jangka waktu 2 bulan.