Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dibuat geram oleh segelintir pengusaha atas tindakan curang yang menimbulkan kerugian untuk bangsa dan negara.
Prabowo mengaku geram dengan ulah sejumlah pengusaha penggilingan padi nakal yang masih meraup keuntungan dengan cara yang tidak benar.
Presiden ke-8 RI itu mengaku telah mendapatkan laporan masih adanya praktik curang dari pengusaha penggilingan padi. Terlebih, praktik tersebut dilakukan justru oleh pengusaha yang paling besar.
Namun, Prabowo menegaskan tidak akan tinggal diam melihat kecurangan tersebut. Dia menyatakan akan melawan dan menghilangkan praktik tersebut.
"Mentang-mentang besar lu kira pemerintah Indonesia tidak punya gigi, aku buka UUD 1945 pasal 33, ,cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai orang banyak," ujarnya dalam sambutan di acara Peresmian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Senin (21/7/2025).
Prabowo menyatakan tidak akan main-main dengan pengusaha nakal. Pasalnya, dengan aturan tersebut negara bisa dengan mudah menyelesaikan persoalan tersebut.
Baca Juga
"Kalau penggiling padi tidak mau tertib, tidak mau patuh kepada kepentingan negara, saya gunakan sumber hukum ini, saya katakan, saya akan sita penggilingan padi itu, saya akan sita dan akan saya serahkan kepada koperasi untuk dijalankan, dan saya tidak salah, saya benar, karena mereka mencari keuntungan yang luar biasa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan praktik kecurangan tersebut tidak hanya menyengsarakan rakyat, tapi membuat negara boncos harus menanggung kebocoran anggaran.
Dia mendapatkan laporan, pengusaha penggilingan padi nakal dapat meraup untung hingga Rp2 triliun tiap bulannya. Selain itu, praktik tersebut menimbulkan kerugian negara hingga Rp100 triliun per tahunnya.
"Menteri Keuangan, kita setengah mati cari uang, pajak ini lah, cukai ini lah, ini Rp100 triliun dinikmati 4-5 kelompok usaha," ucapnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan menyebut para pengusaha nakal tersebut sebagai pengkhianat bangsa dan rakyat.
Menurutnya oknum-oknum tersebut tidak lagi bisa dicap sebagai pengusaha yang benar. Pengusaha tersebut distempel dengan pengusaha serakah oleh Prabowo.
"Ini bukan bisnis, ini bukan entrepreneurship, ini adalah keserahakan, ini adalah serakah, ini bukan mazhab ekonomi lagi, ini tidak diajarkan di fakultas-fakultas, ada yang mengatakan mazhab ekonomi liberal, neoliberal, klasik, pasar bebas, sosialis, ekonomi komando, ini bukan, ini lain. Ini saya beri nama serakahnomics. ini adalah serakahnomics, ini tidak perlu diberi perlakuan baik," tegasnya.
Mantan Danjen Kopassus menilai praktik haram yang dilakukan sejumlah pengusaha tersebut masuk ke dalam kategori sabotase ekonomi karena telah menikam rakyat dari belakang.
Dia menilai para pengusaha tersebut mengambil keuntungan dengan cara tidak halal di tengah kondisi sulit yang dialami masyarakat.
"Itu adalah namanya menghisap darahnya rakyat, itu adalah menurut saya parasit menghisap darah, vampir-vampir ekonomi," tambahnya.
Prabowo Minta Tindakan Tegas
Prabowo meminta agar para penegak hukum untuk segera menghentikan praktik bisnis nakal tersebut. Dia memerintah langsung Kapolri dan Jaksa Agung untuk menindak tegas.
"Kita tidak tahu berapa lama kita masih di bumi, bisa sewaktu-waktu dipanggil yang maha kuasa, lebih baik sebelum dipanggil, kita membela kebenaran dan keadilan, kita membela rakyat kita," tegasnya.
Dia mencatat, dengan penindakan tersebut negara bisa memanfaatkan kebocoran anggaran tersebut untuk program yang lebih bermanfaat untuk rakyat.
Prabowo mencontohkan, dengan anggaran Rp100 triliun tersebut negara dapat membenahi seluruh sekolah-sekolah rusak di Indonesia.
"Kalau kita tertibkan ini kita punya Rp100 triliun tiap tahun, 5 tahun punya Rp1.000 triliun, Menkeu kita perbaiki sekolah hanya mampu 11.000 sekolah anggaran Rp19 triliun tahun ini, kalau saya punya Rp100 triliun tiap tahun kita bisa perbaiki 100.000 sekolah, kita punya 330.000 sekolah dalam 3 tahun kita bisa perbaiki seluruh sekolah," pungkasnya.