Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri ritel modern berlomba memaksimalkan potensi pendapatan dari penambahan gerai toko kelontong di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) jalan tol yang ada di Jawa.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, berbagai perusahaan ritel modern segmen toko kelontong (minimarket) mengebut rencana penambahan gerai di TIP atau rest area di seluruh jalan tol existing di Jawa pada tahun ini.
Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) Solihin mengatakan, hingga kini perusahaan terus berupaya mendapatkan lahan di TIP, baik yang sudah beroperasi maupun yang masih dalam proses pembangunan.
“Itu salah satu target pengembangan usaha kami. Jika ada kesempatan untuk membuka gerai di sana, pasti kami akan buka,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (21/8/2019).
Solihin tidak mengungkapkan detail rincian jumlah gerai Alfamart yang sudah dibuka di TIP sampai dengan saat ini. Akan tetapi, perusahaan menargetkan pembukaan 100 gerai Alfamart di TIP tol Jawa sampai dengan akhir tahun ini.
Dia menyebut kendala terbesar yang harus dihadapi oleh peritel modern untuk membuka gerai di TIP adalah keterbatasan lahan. Saat ini, AMRT masih bersaing ketat dengan peritel modern lain, baik di segmen yang sama maupun berbeda seperti restoran cepat saji dan kedai kopi.
Baca Juga
Menurutnya, potensi pendapatan dari gerai yang berlokasi di TIP jauh lebih besar dibandingkan dengan gerai di sekitar wilayah perumahan, perkantoran ataupun fasilitas umum lainnya. Pasalnya, saat ini fungsi TIP sudah bergeser dari sekadar tempat istirahat menjadi meeting point atau tempat pertemuan hingga destinasi wisata.
Kondisi saat ini sudah berbeda dibandingkan 10—15 tahun lalu, di mana pengendara yang mampir ke TIP tidak hanya sekadar beristirahat, mengisi bahan bakar atau mencari toilet dalam waktu singkat. Sebagian besar pengendara sengaja mampir ke TIP menghabiskan waktunya makan dan minum hingga berbelanja berbagai kebutuhan perjalanan.
“Jauh lebih potensial jika dibandingkan dengan [gerai] yang ada di stasiun kereta api atau MRT yang penggunanya adalah penglaju jarak dekat. Pertimbangan kami, mereka yang menempuh perjalanan jauh tentu kebutuhannya akan jauh lebih banyak,” tutur Solihin.
Sekadar catatan, rerata pertumbuhan penjualan tiap gerai (same store sales growth/SSSG) Alfamart hingga kuartal I/2019 berhasil mencapai angka 5% dengan jumlah gerai lebih dari 13.700 gerai di seluruh Indonesia.
“Gerai kami yang ada di TIP KM 19 Tol Jakarta—Cikampek sempat menjadi gerai dengan pertumbuhan pendapatan tertinggi selama beberapa tahun sebelum akhirnya turun karena pembukaan gerai kami di TIP lainnya di ruas tol yang sama,” kata Solihin.
Menurut Solihin pencapaian dari gerai tersebut pada akhirnya berhasil mengubah pandangan manajemen terhadap ekspansi gerai di TIP. Dia mengatakan pada awalnya manajemen tidak terlalu berharap banyak pada gerai yang telah beroperasi lebih dari 1 dekade itu.
Lebih lanjut, Solihin menjelaskan bahwa nilai investasi yang dibutuhkan untuk satu gerai Alfamart di TIP berada di kisaran Rp600 juta—Rp1 miliar, tergantung pada luas lahan dan peralatan yang digunakan.
Nilai investasi tersebut diluar biaya sewa lahan yang nilainya bervariasi tergantung lokasi dan kebijakan perusahaan yang mengelola TIP.
“Gerai yang dibuka di TIP tentu kami sesuaikan, kami arahkan ke format convenience store Alfamart Express yang menjual barang siap konsumsi dengan harga yang disesuaikan dengan biaya operasional yang lebih tinggi karena beroperasi selama 24 jam penuh,” tutup Solihin.
INDOMARET RAMAIKAN KOMPETISI
Tak jauh berbeda dengan Sumber Alfaria Trijaya, PT Indomarco Prismatama—selaku pengelola gerai minimarket Indomaret—juga terus berupaya menambah jumlah gerai di TIP yang tersebar di sejumlah ruas tol, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa.
Marketing Director Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf mengatakan pembukaan gerai Indomaret di TIP jalan tol merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk terus hadir dan mendekatkan diri kepada pelanggan.
“Sampai saat ini, kami sudah membuka sekitar 70-an gerai di TIP dari total gerai yang mencapai 17.000 gerai” kata dia ketika dihubungi oleh Bisnis.com.
Seluruh gerai tersebut berada di ruas tol yang berada di Pulau Jawa. Sebagian besar diantaranya berada di TIP ruas tol yang sudah beroperasi cukup lama seperti ruas tol Jakarta—Bogor—Ciawi (Jagorawi), Jakarta—Cikampek, Purwakarta—Bandung—Cileunyi (Purbaleunyi), dan Jakarta—Tangerang—Merak.
Bagaimanapun, Wiwiek tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait dengan jumlah gerai Indomaret yang sudah dibuka di TIP jalan tol sepanjang tahun 2019. Dia juga menyatakan bahwa pihaknya tidak menetapkan target khusus untuk jumlah gerai yang akan dibuka di TIP.
“Karena sangat tergantung pada ruas tol yang akan dioperasikan dan lahan yang tersedia. Oleh karena itu, untuk gerai di TIP kami tak pernah pasang target khusus,” kata Wiwiek.
Lebih lanjut, Wiwiek mengatakan bahwa pembukaan gerai Indomaret di rest area jalan tol tidak sepenuhnya adalah inisiatif dari perusahaan. “Dari pengelola kami diminta untuk dapat melengkapi fasilitas bagi pengguna jalan tol di rest area,” ungkap dia.
Wiwiek menjelaskan nilai investasi yang dikucurkan untuk satu gerai Indomaret direst area jalan tol tidak jauh berbeda dengan gerai Indomaret pada umumnya.
Nilai investasi yang dibutuhkan untuk satu gerai Indomaret berada di kisaran Rp500 juta—Rp1 miliar. Nilai investasi yang disebutkan diatas tidak termasuk biaya sewa lahan yang luasnya berkisar 120—200 m2.
Nilai tersebut tergantung pada format gerai yang tentunya mempengaruhi jenis peralatan yang akan digunakan. Terdapat dua format gerai yang dihadirkan oleh Indomarco Prismatama di TIP, antara lain Indomaret dan Indomaret Point. Indomaret Point merupakan gerai Indomaret berupa convenience store yang menyediakan makanan dan minuman siap saji.
Menurut Wiwiek selama ini pihaknya tidak menemukan kendala operasional yang berarti dari gerai Indomaret yang ada TIP. Dia hanya mengeluhkan belum memadainya fasilitas penunjang seperti SPBU, ATM toilet, dan mushola di TIP yang berlokasi di ruas tol yang baru saja beroperasi.
“Biasanya kami ini termasuk gerai yang masuk paling awal di TIP saat pembukaan beberapa ruas tol,” tutur Wiwiek.
Terkait dengan pendapatan dari gerai yang ada di TIP, Wiwiek tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Tapi yang jelas, pendapatan anak usaha PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. pada kuartal I/2019 mencapai Rp47,73 miliar.
“Masih relatif kecil apalagi jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan gerai yang mencapai 17.000,” kata dia.
MEMPROTEKSI UMKM
Masuknya gerai ritel modern ke TIP jalan tol terkesan kontradiktif dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang meninginkan TIP bisa dikuasai oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan produk-produk unggulannya. Namun, di sisi lain Kementerian Perdagangan menilai masuknya gerai ritel modern justru bisa menjadi wadah pemberdayaan UMKM.
Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto Kehadiran gerai ritel modern tidak selalu berdampak buruk. “UMKM justru bisa menjalin kemitraan dengan mereka sehingga produknya bisa dijual disana,” kata dia.
Suhanto mengatakan, selama ini gerai ritel modern cukup kooperatif terhadap UMKM. Gerai ritel modern terutama yang berada di TIP jalan tol menyambut baik kehadiran produk-produk UMKM lokal.
“Tidak ada pembatasan jumlah yang masuk, Kemendag dengan pemda ikut memfasilitasi dan mempertemukan UMKM yang sudah memenuhi standar dengan pihak gerai ritel modern,” tutur dia.
Selain kerjasama dengan gerai ritel modern, upaya lain yang dilakukan oleh Kemendag adalah pemberian porsi khusus sebesar 70% dari total keseluruhan ruang yang ada di TIP jalan tol kepada UMKM.
Pemberian porsi khusus tersebut juga disertai dengan pemberian perlengkapan pendukung dan pelatihan.
“Kemendag berkolaborasi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Koperasi dan UMKM, beserta pemda setempat dalam waktu dekat akan mengadakan pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) bagi UMKM di TIP untuk peningkatan manajemen,” kata Suhanto.